Diterjang Banjir Bandang, Belasan Rumah Warga di Banyuwangi Rusak

Foto: peristiwa banjir bandang di banyuwangi
1124
ad

MEMOonline.co.id, Banyuwangi -  Banjir bandang yang melanda Kabupaten banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/6/2018) menyebabkab belasan rumah di bumi gandrung tersebut rusak parah.

Banjir bandang tersebut, diduga berasal dari tiga sungai, yakni sungai kumbo, sungai badeng, dan sungai kumaran, menerjang  Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, dan Kecamatan songgon.

Banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu ini menyebabkan  ratusan rumah warga terdampak. Bahkan, 15 rumah di antaranya mengalami rusak berat.

Tak hanya itu, beberapa sarana dan prasarana fasilitas umum seperti Dam dan jembatan penghubung, juga rusak.

Bahkan ada beberapa destinasi wisata, seperti hutan pinus, telunjuk raung di juga mengalami kerusakan setelah diterjang banjir bandang.          

Sementara itu jalur kendaraan dari arah jember, melalui kecamatan genteng Kembiritan, Kecamatan Singojuruh ke banyuwangi, juga rusak.

"Menurut keterangaan dari Hasan warga setempat mengatakan, air mulai terlihat masuk ke kampung sekitar pukul 09.00 pagi. Lama kelamaan, air bercampur lumpur mulai masuk dan kian membesar.

"Melihat Sungai Badeng airnya deras, warga langsung bersiap-siap. Ternyata benar, air dari Sungai Badeng dan sungai sungai yang lainnya meluap dan membawa banya matrial kayu dan lumpur,Warga langsung berusaha menyelamatkan barang-barang mereka sebisanya," ungkap hasan

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mendatangi lokasi untuk memantau langsung.

Tim Badan penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menyebut, banjir diakibatkan adanya gerakan tanah (sleding) di lereng Gunung Raung sisi Banyuwangi.

Gerakan tanah tersebut mengakibatkan sejumlah material vulkanik Gunung Raung yang mengendap ribuan tahun terangkat.

"Ini merupakan aktivitas dari Gunung Raung. Hujan deras yang mengguyur Lereng Gunung Raung membuat endapan material vulkanik tersebut longsor. Akibatnya pohon-pohon yang ada di lereng Gunung Raung juga terseret aliran banjir. Hingga saat ini korban jiwa nihil, kita bersama (BPBD), Tagana,sejumlah intansi, dan warga masih fokus  melakukan langkah darurat bencana evakuasi di lokasi banjir, selanjutnya kita adakan pendataan," kata Bupati Anas. (Anis/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar