
MEMOonline.co.id, Bekasi - Cikarang Pusat - Kolam renang Aquatic Center milik Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat siap digunakan kembali dalam waktu dekat menyusul pembenahan yang tengah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.
"Satu atau dua bulan ke depan sudah bisa dipakai lagi," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Kamis (24/5/2018).
Menurut Henri, kolam renang yang berada di area Komplek Stadion Wibawa Mukti, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur itu, saat ini memasuki tahap rehab akibat hilangnya sejumlah perlengkapan sehingga menyebabkan kolam tidak bisa terpakai.
"Sejak dibangun tahun 2009 lalu dan terpakai sampai Porda Jabar 2014 kemarin, kolam renang sudah hampir setahun ini mangkrak," ujarnya.
Proses rehab sendiri, jelas Henri, dilakukan dengan cara membersihkan lumut di sekitar area kolam serta memasang kembali panel-panel listrik yang sempat hilang akibat dicuri oknum tidak bertanggung-jawab.
"Saat ini pemasangan panel-panel untuk menyedot air itu telah selesai, tinggal dibersihkan kolamnya," tutur Henri.
Setelah dibersihkan dan dibenahi,baru pihaknya berencana mengisi air kolam kembali agar dapat difungsikan seperti sedia kala.
"Kita sudah minta bantuan ke PDAM dan Jababeka untuk diisi air karena kebutuhan airnya cukup besar, hampir 8.000 kubik," ujarnya.
Menurut Henri, jika saja tidak terbentur dengan Puasa Ramadhan dan libur lebaran, pihaknya mengaku optimis mampu menyelesaikan pembenahan tersebut kurang dari sebulan.
Rencananya setelah selesai rehab kolam renang Aquatic Center akan dijadikan Venue latihan atlet Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) setempat.
"Ini sebagai sarana latihan atlet renang kita untuk persiapan menjelang Porda Jabar pada Oktober 2018 mendatang dan sudah kita koordinasikan dengan pengurus PRSI," jelasnya.
Henri melanjutkan, selain sebagai tempat latihan atlet, pihaknya merencanakan akan membuka sarana olahraga ini untuk publik dengan cara sewa, agar dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.
"Sudah ada sih Perda-nya dan sedang dibahas juga, apalagi saat ini kan target PAD kita juga tidak maksimal karena Stadion Utama digunakan untuk Venue Asian Games. Makanya kolam renang ini harus jadi alternatif lain untuk mengejar target PAD," tambahnya.
Selain itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasana Disbudpora Kabupaten Bekasi, Deni Rustandi, juga membenarkan bahwa kolam renang Aquatic Center sudah berlumut tebal, bahkan terlihat seperti tidak terawat.
"Itukan lumut tebal karena kita tidak bisa menyedot dan membersihkan kolam, faktornya karena hilangnya panel listrik senilai Rp300 juta," katanya.
Dampak hilangnya panel listrik, jelas Deni, mengakibatkan kolam renang tersebut menjadi tidak terurus dengan terlihat banyaknya lumut di dalam kolam.
"Sebenarnya itu (panel hilang) sudah lama, makanya kan banyak lumut di kolam renang. Karena untuk membersihkan kolam renang harus pakai alat untuk sirkulasinya," jelasnya.
Pihaknya, lanjut Deni, mengaku sudah melaporkan kasus hilangnya panel listrik itu kepada pihak berwajib namun hingga kini belum diketahui siapa dalang pencurian panel-panel tersebut.
"Di TKP sudah (diperiksa), tapi belum diketahui siapa pelakunya. Kondisi sekarang keamanan di stadion juga sudah diperketat," pungkasnya. (Bam/Diens).