
MEMOonline.co.id, Banyuwangi – Sejak memasuki bulan suci ramadhan, pasar sore yang ada di Dusun Petahunan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, selalu ramai pengunjung yang tidak hanya dari warga sekitar. Melainkan dari berbagai daerah di Banyuwangi, utamanya yang ada di wilayah selatan.
Meski lokasi pasar sore tersebut berada di pinggir jalan raya, namun hal itu tak menyurutkan pedagang untuk memasarkan barang dagangannya, meski hanya menempati kanan kiri jalan.
Aneka dagangan warga masyarakat Dusun Petahunan, seperti sayur mayur, es cendol, es jus, es buah, es coktail, dan es mutiara, serta sayur oseng-oseng mercon, aneka pepes ikan, ayam bakar, dipasarkan pedagang, untuk memenuhi menu buka puasa.
“Semua komoditas dijual di pasar sore, mulai dari sayur segar, hingga baju untuk anak-anak dan orang dewasa,” kata Hadi Susanto (52), Ketua Paguyuban Pasar Sore Moro Seneng, Rabu (23/5/2018).
Para pedagang mengaku pendapatannya meningkat hingga 30 persen saat memasuki Ramadan. Para pembeli kebanyakan membeli kebutuhan untuk buka dan sahur.
“Kami membuka lapak mulai pukul 15.00 hingga 21.00. Pembeli tidak hanya dari Kecamatan Gambiran saja, ada juga yang dari Srono,” paparnya.
Sedangkan para pedagang, selain menjajakan makanan siap saji, juga menjual berbagai bahan sayur, buah, dan ikan segar dengan harga murah.
Selain itu, para pedagang juga sangat teliti dalam memilih dan menjaga kebersihan komoditas barang-barang yang akan dijual.
“Kebersihan makanan dan minuman kami jaga agar para pembeli tidak kecewa,” terang Rahayu (45), salah satu pedagang takjil.
Sementara itu, Wahyuni (35), warga Desa Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, mengaku semua kebutuhan yang diperlukan sehari-hari tersedia di pasar sore tersebut. Selain jaraknya dekat, harga yang ditawarkan para penjual tergolong murah.
“Saya bisa sedikit berhemat dengan adanya pasar sore. Tidak perlu belanja jauh-jauh, karena kebutuhan untuk sehari-hari tersedia semua dalam satu lokasi,” pungkasnya. (Anis/diens)