
MEMOonline.co.id, Bangkalan - Sukses meraih poin penuh (3 poin) saat melakoni tandang laga di pekan ke-4 lawan Barito Putera pada Minggu (30/7/2023) kemarin, komunikasi secara intens pun terus dilakukan Manajemen Madura United bersama dengan jajaran pelatihnya.
"Memasuki pekan ke-5 serta menatap pekan ke-6, kami dari manajemen selalu komunikasi secara intensive dengan jajaran pelatih, apa goals yang ingin kita capai, baik goals jangka pendek ataupun goals jangka panjang," ungkap Manager Madura United, Umar Wachdin, Rabu (2/8/223) pagi.
"Alhamdulillah, berdasarkan diskusi, track tim ini masih on the track. Artinya kita cukup happy dalam hal situasi ini. Kita coba melakukan yang lebih baik lagi agar situasi ini tentunya juga bisa lebih baik lagi," ucap Umar.
Termasuk, kata Umar, dengan menempatkan dan memfokuskan lebih awal di home base kedua Madura United di Stadion Gelora Bangkalan (SGP) Bangkalan.
" Jadi pemahamannya, tidak pada pindah karena sedari awal kami memang sengaja mendaftarkan 2 home base. Yang pertama SGMRP Pamekasan dan yang kedua di SGB Bangkalan," jelasnya.
"Keputusan untuk bermain dimana di kedua home base tersebut itu tentunya melalui suatu rangkaian penilaian yang kami dapat input juga dari LOC, dari teman-teman tim pelatih dan juga suporter," terang Umar.
Hari ini kami, lanjut Umar, memutuskan untuk bermain di Bangkalan itu lebih pada alasan logistik.
"Karena di bulan Agustus ini ada pertandingan yang jarak waktunya sangat dekat. Biasanya kan akhir pekan, di bulan ini ada laga yang jaraknya 4-5 hari kita harus main lagi. Jadi dengan kita bermain di Bangkalan, mobilisasi tim ini tentunya akan lebih mudah," ungkap Umar.
Dilain sisi, saat disinggung terkait perwasitan, Umar Wachdin menyampaikan bahwa masih banyak yang harus dilakukan dan dibenahi oleh pihak Komisi Wasit (Komwas).
"Yah …ini menarik juga sih. Artinya kami mengapresiasi apa yang coba dilakukan oleh Ketum PSSI yang kebetulan dengan penuh dedikasi beliau (Erick Thohir) menjadi Ketua Komwasnya juga," hela Umar tarik nafas panjang.
"Artinya beliau ingin menjaga independensi dan marwah dari komisi perwasitan ini. Namun hingga detik ini, kami tidak melihat aksi nyata apa yang disebut reformasi, revolusi ataupun apapun dari komis wasit ini," tukas Umar.
"Contoh paling nyata yang kami lihat, kami sering menjumpai dalam banyak kesempatan sampai pekan kelima ini, ada banyak wasit kualitasnya (dalam tanda kutip, tidak layak). Sama halnya wasit yang memimpin terakhir di kami,' ungkap Umar.
"Bagus, cuma untuk berada di top level seperti yang diinginkan, saya rasa harus banyak evaluasi dilakukan oleh teman-teman Komwas sehingga wasitnya juga berbenah. Artinya proses di Komwas ini tidak final. Seharusnya tidak final," beber Umar.
"Contohnya, ada proses evaluasi, ada proses evolusi yang tentunya untuk kebaikan bersama. Kami berharap teman-teman di Komwas, Ketum PSSI, yang memang ada beliau ketuanya, itu bisa membantu kita teman-teman klub yang berbenah, dengan juga membenahi departemen wasit," pungkasnya.
Penulis : Bambang
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliya