Diduga Hasil Hubungan Gelap, Sesosok Bayi Perempuan di Sumenep Ditemukan Menangis di Teras Madrasah

Foto: Sesosok bayi perempuan usai ditemukan dan sedang dipangku petugas Puskesmas Pasongsongan
1834
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Untuk kesekian kalinya, pembuangan bayi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali terjadi.

Hari ini, sesosok bayi mungil berjenis kelamin perempuan ditemukan warga Dusun Dabada Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, menangis di teras sebuah Madrasah, di dusun setempat.

Oleh warga setempat, penemuan bayi berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 2,7 Kg, dan panjang badan 48 cm itu, dilaporkan ke perangkat desa setempat.

Mendapat laporan warganya jika ada penemuan bayi, Kepala Desa Padangdangan, Mohammad Maskon, langsung mendatangi lokasi kejadian.

Sementara ia memaparkan jika kronologi penemuan bayi tak berdosa itu, bermula, pada Senin (3/4/2023) sekira pukul 21.45 WIB. Saat itu, dirinya melintas di jalan dusun Dabada, dan mendapati ada kerumunan warga.

Lalu dirinya berhenti, dan menanyakan apa yang terjadi. Dan oleh warga diberi tahu jika ada penemuan bayi dodaerah itu.

Sementara berdasarkan keterangan warga, bayi tersebut ditemukan pertama kali oleh Ketua Yayasan Diyaurrahman, K. Hafid Bahar, sedang menangis di teras Madrasahnya.

“Waktu saya melintas banyak orang yang berkumpul di depan teras Madrasah Diyaurrahman, yang mana sesuai informasi bahwa Kyai Bahar telah menemukan bayi,” ujar Maskon, Selasa (4/4/2023).

Dijelaskan Maskon, awalnya Kyai Bahar mendengar suara tangisan bayi, kemudian memberi tahu istrinya yakni Nyai Lutfiyah, untuk diminta batuan mencari sumber suara tangisan bayi tersebut.

“Ternyata arah tangisan dari arah timur, dari rumah yang mana jarak rumah dengan Madrasah sekitar 30 meter, kemudian Nyai Lutfiyah mengambil senter dan mencari suara tangisan bayi tersebut dan ditemukan di depan teras sisi timur Madrasah,” katanya.

Lebih lanjut dirinya menuturkan, bayi perempuan malang itu ditemukan dalam kondisi terbungkus kain warna hitam. Ketika kain tersebut dibuka, ternyata masih lengkap dengan ari-arinya.

Kendati demikian, Nyai Lutfiah memberi tahu kepada salah satu dukun peranakan setempat, Hj. Ama.

“Bersama warga sekitar untuk mengambil atau menolong bayi tersebut, dan dibawa pulang untuk dimandikan, lalu dirawat sementara waktu oleh Ibu Sumiyati,” tutup Maskon.

Sementara setelah mendapat aduan dari masyarakat, pada Selasa (4/4/2023) sekira pukul 08.30 WIB, anggota Polsek Pasongsongan mendatangani lokasi penemuan bayi terebut, dan selanjutnya dibawa ke UPT Puskesmas setempat guna dilakukan tindakan medis.

Penulis     :    Alvian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH menghadiri Gala Dinner bersama kader Pergerakan Mahasiswa Islam...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

MEMOonline.co.id, Jember- Tidak ada tulang Jasad Manusia ataupun bekas pernah terjadi pemakaman di areal yang diduga sebagai makam Pahlawan 45...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Sumenep akan kembali menyelenggarakan Festival Sapparan Budaya....

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kembali meraih penghargaan dalam ajang "Satu Inspirasi" yang digelar oleh B...

Komentar