
MEMOonline.co.id. Bangkalan - Polemik pemilihan kepala desa (Pilkades) terjadi di sejumlah desa di Bangkalan. Terbaru, ratusan massa dari tiga desa mendatangi kantor pemkab Bangkalan sore ini.
Ratusan massa tersebut diketahui berasal dari Desa Morombuh Kecamatan Kwanyar, Desa Kanegarah Kecamatan Konang dan Desa Ja'ah Kecamatan Tragah yang sebelumnya juga mengalami polemik.
Dari desa-desa tersebut, polemik yang muncul hampir sama. Yakni ketidaknetralan panitia pemilihan kepala desa (P2KD). Diduga, P2KD di masing-masing desa yang berkonflik bersikap tidak netral dan condong memihak salah satu calon.
Koordinator aksi, Abdurrahman Tohir mengatakan, panitia tidak hanya condong pada salah satu calon kepala desa. Namun juga bersikap curang dengan menggugurkan salah satu calon tanpa alasan yang jelas.
Hal itu membuat pihaknya menuntut agar Tim Fasilitasi Pemilihan Kepala Desa (TFPKD) melakukan langkah-langkah yang bisa membuat P2KD bekerja sesuai fungsinya.
"Kami meminta agar TFPKD segera memberikan rekomendasi pada P2KD agar tidak mencoret secara sepihak salah satu calon," ujarnya, Senin (3/4).
Tohir menilai, P2KD tak hanya bersikap curang namun juga tidak mengindahkan rekomendasi dari TFPKD, seperti yang terjadi di Desa Kanegarah.
"TFPKD harus memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan itu diterima dan diperhatikan serius oleh panitia," imbuhnya.
Ia juga menuntut agar TFPKD bersikap tegas jika terdaoat P2KD yang bersikap tidak netral dan curang. Yakni dengan membekukan kepanitiaan didesa yang berpolemik.
Menanggapi hal tersebut, Plt Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) sekaligus sekretaris TFPKD, Rudiyanto menegaskan, pihaknya sudah melakukan upaya klarifikasi pada dua belah pihak.
"Setiap laporan yang masuk ke kami, selalu kami proses sesuai aturan. Memang tidak bisa serta merta diputuskan karena kita memiliki prosedur dan tahapan," pungkasnya.
Penulis : Julian
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak