
MEMOonline.co.id. Pamekasan - Program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) selama kepemimpinan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dari tahun terus meningkat,
Hingga kini tahun 2022, program tersebut masih berjalan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari DPRKP Kabupaten Pamekasan, kurang lebih 6.000 RTLH yang masuk ke data, namun karena terkendala beberapa faktor sehingga setiap tahun hanya mampu meloloskan sekitar seribuan untuk diperbaiki.
Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Tata Bangunan, Didik Ruswandi mengatakan, awal mulanya Program ini berjalan sejak tahun 2017, namun dana yang kucurkan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang mana dana tersebut dari pemerintah pusat dan ditransfer langsung ke daerah.
Menurut didik, karena program ini dinilai sangat baik, maka bupati Pamekasan juga menjadikan program ini sebagai program prioritas dan dianggarkan dalam APBD.
"Semenjak kepemimpinan pak Bupati Baddrut Tamam, program ini capaiannya meningkat dari tahun sebelumnya، bahkan mencapai seribuan lebih tiap tahun untuk perbaikan rumah yang tidak layak huni," katanya kepada MEMOonline.co.id, Rabu (13/7/2022).
Tahun 2022, kata Didik sebanyak ada 751 penerima bantuan yang dianggarkan dari APBD, sedangkan dari DAK 270 dengan total keseluruhan 1021.
"Untuk nominal yang dikucurkan kepada penerima bantuan ini, per rumah mendapatkan biaya bantuan sebesar Rp. 17.500.000 yang ditransfer langsung ke rekening penerima bantuan tersebut," ujar Didik.
Namun, untuk tahun berikutnya pihaknya belum bisa memastikan besaran dana yang akan dikucurkan dari APBD untuk program tersebut.
"Selama kepemimpinan pak Bupati yang dibiayai dari APBD, program ini dari tahun ke tahun meningkat. Namun untuk tahun depan kami belum bisa memastikan, apakah tahun depan dananya bisa mengakomodir penerima sebanyak tahun ini,". Pungkasnya.
Penulis : Wildan
Editor : Udiens
Publisher : Satrio Pininggit