Bupati LIRA Sumenep: Pak Laili... Tolong Jangan 'OMDO', Buktikan ! Biar Masalah Ini Tidak Sampai ke Ranah Hukum

Foto: Hariyono, Bupati LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Sumenep
10492
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Langkah taktis yang akan dilakukan Dewan Pengawas (Dewas) pasca mundurnya Moh. Riadi, sebagai Direktur PD Sumekar Sumenep, sejak tanggal 31 Mei 2022 lalu, mendapat respon positif dari sejumlah elemen masyarakat.

Pasalnya, langkah taktis Dewas untuk menyelamatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Sumenep tersebut, sangat diharapkan banyak pihak.

Apalagi saat ini, Dewas punya peranan penting sebagai pemegang segala bentuk tanggung jawab dan kebijakan di internal perusahaan milik pemerintah daerah tersebut.

"Saya sangat mendukung rencana taktis yang akan dilakukan Pak Laili, selaku Dewas PD Sumekar Sumenep. Cuma jangan sampai rencana taktis tersebut hanya sebatas Omong Doang (OMDO)," kata Hariyono, Bupati LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Sumenep, Jum'at (24/06/2022).

Sebab menurutnya, apabila rencana taktis tersebut tidak direalisasikan oleh Ach. Laili Maulidy selaku Dewas PD Sumekar Sumenep, berarti Dewas tidak profesional, dan boleh dibilang ikut serta menjerumuskan Perusahaan mikik pemerintah daerah ke gerbang kehancuran.

"Dan jangan salahkan kami bila kasus ini dibawa ke ranah hukum. Karena PD Sumekar dalam kasus beras ASN Bupati ini, sudah banyak menipu konsumemen dengan beras yang tidak layak konsumsi. Ini sangat masuk lho kalau diproses hukum," papar mantan aktivis HMI ini.

Namun begitu, pihaknya masih membuka peluang untuk Dewas, agar merealisasikan langkah taktisnya menyelematkan PD Sumekar dari kehancuran.

"Kami masih toleransi ke pak Dewas agar melakukan langkah taktisnya dulu. Tapi kalau tidak, ya dengan sangat terpaksa kami bawa masalah ini ke ranah hukum, tujuan kami ya ingin menyekematkan program mulia pak Bupati," tukas Hariyono.

Diberitakan sebelumnya, kendali perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan beras Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut, ditugaskan kepada Dewan Pengawas (Dewas), agar tidak terjadi kekosongan. Hal sesuai dengan PP No.54 Tahun 2017 tentang BUMD.

“Per tanggal 31 Mei 2022 Direktur PD Sumekar telah membuat surat pernyataan resmi pengunduran dirinya. Yang bersangkutan sudah tidak bersedia menjadi Direktu lagi,” kata Dewan Pengawas PD Sumekar Sumenep, Ach. Laili Maulidiy, saat ditemui awak media di kantornya, Jumat (18/6/2022) sore.

Sedangkan Dirut PD Sumekar Moh. Riyadi, mengundurkan diri dari jabatannya, usai digerebek warga bersama janda imut, di salah satu perumahan, di Desa Kolor, Kecamatan Kota, Sumenep, beberapa waktu lalu.

Oleh karenanya, melalui surat keputusan (SK) Bupati Sumenep Ach. Fauzi, pelaksana pengawasan PD Sumekar Sumenep, dimandatkan kepada dewan pengawas.

“Sejak Jumat tanggal 10 Juni 2022, saya diberi tanggung jawab oleh Bupati sebagai pelaksana pengawasan di PD Sumekar," terang untuk melakukan pengurusan BUMD,” terang Laili.

Meski pihaknya menyadari amanat yang diberikan Bupati kepada dirinya sangatlah berat lantaran banyaknya persoalan di internal PD Sumekar, namun pihaknya berjanji akan mengatasinya secara bertahap.

Pertama, pihaknya berjanji akan menyelesaikan tunggakan pembayaran terhadap supplier, dengan cara mencicil kepada suplayer. Karena kas keuangan di PD Sumekar habis.

Kedua, pihaknya berjanji akan membenahi kualitas beras ASN bupati, yang selama banyak dikeluhkan para konsumen, dengan cara melibatkan tim monitoring sebelum melakukan pengiriman beras ke ASN, dan akan selalu meminta surat pernyatan puas tidaknya konsumen dari pimpinan OPD masing-masing penerima, setelah beras terkirim.

Ketiga, pihaknya (PD Sumekar red) akan melakukan pembayaran non tunai kepada suplayer, dengan cara transfer langsung ke rekening UD suplayer yang terdaftar.

Sehingga, kemungkinan kebocoran keuangan di PD Sumekar akan sangat minim.

“Termasuk juga penyelesai pencatutan Nama UD yang disebut-sebut sebagai supplier, namun kenyataannya pemilik UD tidak pernah tanda tangan kontrak dengan PD Sumekar, untuk menjadi supplier beras ASN. Dan ini harus segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut," tukas Laili.

Sementara publik atau nitizen yang mendengar rencana taktis Dewas PD Sumekar, Laili, sangat bangga dan berharap apa yang disampaikan beliau itu, bukan 'hoax'. Melainkan nyata adanya Karena bila hal itu dilakukan, program mulia Bupati Fauzi, akan terasa dampaknya.

Dan ASN yang menerima program beras bupati tersebut, akan puas dengan kualitas beras yang didapat dari pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

"Semoga rencana baikmu bapak, bukan hoax. Melainkan nyata dan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak," harap seorang nitizen.

Penulis      :    Redaksi

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Isma

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Seorang pria berinisial A, Warga desa Bangsalsari kecamatan Bangsalsari, yang merupakan terlapor dugaan pencabulan anak di...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Komitmen RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan berbasis digital membuahkan hasil...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan berbasis teknologi....

MEMOonline.co.id, Lumajang- LSM Lira DPD Kabupaten Lumajang, mengirim Dumas (pengaduan masyarakat) ke Inspektorat Kabupaten Lumajang, Jum'at...

MEMOonline.co.id, Sampang- Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur wilayah Sampang dinilai amburadul dalam mengerjakan proyek...

Komentar