
MEMOonline.co.id. Sumenep - Ketua Tim Pengawas dan Tim Monitoring beras ASN Bupati, Ach. Masuni, akhirnya buka suara soal kualitas beras yang dibagikan kepada Aparat Sipil Negara (ASN), yang ada dilingkungan Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Pasalnya, kualitas beras yang seharusnya dibagikan kepada penerima itu berkelas premium, malah yang datang beras kelas dibawah medium, yang sangat tidak layak dikonsumsi para ASN.
Apalagi, beras yang dibagikan PD Sumekar ke penerima melalui suplayer tersebut, dipenuhi kutu (kapang bahasa Madura red).
Tidak cuma itu, beras ASN yang merupakan salahsatu program unggulan Bupati Sumenep, Ach. Fauzi, juga banyak krikilnya.
Oleh karenanya, beras ASN bupati tersebut, kini santer disorot, lantaran dikeluhkan para ASN, yang merupakan konsumen beras program bupati itu, dengan membayar Rp 105 ribu, dalam 10 kg beras setiap bulan.
"Saya tidak pernah tahu kualitas beras ASN itu seperti apa. Karena sejak saya di SK, sekalipun tidak pernah diajak ketemu langsung dengan suplayer, apalagi melihat langsung berasnya. Kami ini ada, tapi sepertinya tidak ada, alias dilupakan," kata Ach. Masuni, Ketua Tim Pengawas dan Tim Monitoring beras ASN Bupati Fauzi, Selasa (14/06/2022).
Oleh karenanya, Masuni menilai PD Sumekar Sumenep, telah keliru mengambil langkah serta mengambil keputusan, dalam hal menentukan suplayer serta kualitas beras yang akan dibagikan ke ASN penerima.
"Akibatnya rame, dan santer disorot media," sesalnya.
Padahal menurutnya, PD Sumekar Sumenep tidak perlu menutup diri, melainkan harus selalu intens berkordinasi dan berkonsultasi dengan tim monitoring dan tim pengawas, agar tidak salah langkah dalam mengambil keputusan, serta disalahkan orang banyak.
"Kalau sudah seperti ini mau diapain lagi, ye tinggal menunggu reorganisasi kepengurusan di PD Sumekar, serta melakukan audit masalah keuangannya," tukasnya.
Padahal diberitakan sebekumnya, Humas PD Sumekar Sumenep, Adi Pranoto, menegaskan jika masalah kualitas beras ASN yang dikeluhkan banyak pihak tersebut, bukan ranahnya PD Sumekar.
Melainkan kewenangan Tim monitoring dan tim pengawas, yang sudah mendapatkan SK langsung Bupati Fauzi.
"Kalau soal kualitas, itu urusannnya Tim monitoring dan Tim pengawas. Sebab mereka sudah di SK oleh Bupati," kata Humas PD Sumekar, Adi Pranoto, Rabu (08/06/2022) lalu.
Namun kenyataan di lapangan, tim monitoring dan tim pengawas yang sudah di SK bupati, malah mengaku tidak pernah diajak kordinasi dan komonikasi oleh pihak PD Sumekar.
Sedangkan sejumlah orang yang terlibat dalam tim monitoring dan pengawas kualitas beras ASN Bupati, terdiri dari utusan Sekretariat Daerah, Akademisi, Paraktisi, serta Kelompok Tani.
Disinggung soal siapa saja orang yang terlibat dalam peangadaan beras ASN bupati/suplayer, Adi Adi (sapaan akrab Adi Pranoto red) mengaku ada empat suplayer.
Masing-masing: UD Bakti ( Fajar Gapura) UD Harapan Jaya (HR) UD Rizki Jaya ( AR Marengan) UD Beras Saya 552. ( FE Parsanga).
Namun begitu, Adi bersikukuh tidak bersedia menyebutkan nama-nama suplayer, yang didalamnya disebut-sebut ada nama oknum wartawan dan oknum anggota DPRD Sumenep.
"Untuk urusan nama satu persatu pemikik UD/suplayer, mohon maaf saya tidak bersedia. Silahkan teman-teman cari tahu sendiri," pintanya.
Sedangkan beras yang disuplay oleh empat UD tersebut, dibagikan langsung ke ASN, yang sudah terdaftar untuk mendapatkan program betas ASN Bupati, melalui pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) oleh Bank BPRS Sumenep.
"Untuk jatah per suplayer, kita bagi rata sesuai jumlah ASN penerima. Dan jumlah untuk perbulannya, itu tidak sama, tapi terus naik. Yakni mulai dari kisaran 300 orang ASN, 1.000 ASN, 1.500 ASN, hinggs per bulan Mei (bulan ini red) jumlahnya naik drastis menjadi 2.100 ASN," papar Adi.
Lantas siapa orang yang tega menghiati Bupati Sumenep Ach. Fauzi, melalui program mulianya, yakni beras ASN ?
Penulis : Redaksi
Editor : Udiens
Publisher : Isma