
MEMOonline.co.id. Sumenep&
Hal itu terjadi, setelah sekitar 2 bulan usai dikunjungi Ketua DPR RI Puan Maharani dan rombongan.
Rumah wisata tersebut roboh diduga tidak kuat menahan terjangan angin, karena kondisnya sudah tua dan rapuh dimakan rayap.
Sebab,.rumah wisata yang ada Desa Banraas, Kecamatan Dungkek, Sumenep tersebut, sampai saat ini tidak ada yang mengurus, dan dibiarkan begitu saja menjadi santapan rayap.
"Sekitar seminggu yang lalu yang roboh, saat itu cuaca kurang bersahabat, angin kencang," kata Ihyak Ulumudin, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gili Iyang, saat dikonfirmasi media, Senin (23/05/2022).
Diceritakan, homestay wisata Pulau Gili Iyang tersebut dibangun oleh pemerintah melalui Badan Pengembangan Wilayah Surabaya - Madura (BPWS) tahun 2015 lalu. Saat itu terdapat empat bangunan, yakni 2 rumah penginapan, 1 langgar (musholla) dan 1 pendopo.
Setelah pembangunan selesai, kata Ihyak diserahterimakan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ciptakarya dan sempat dikelola oleh Pokdarwis.
Namun, sambung Ihyak Pokdarwis hanya mengelola sebentar karena antara PU Cipta Karya tidak ada serahterima kepada Pokdarwis.
"Karena Pokdarwis mendapat teguran, maka kami hanya sekitar 1,5 tahun yang mengelola. Bahkan saat kami tanya ke Disbudporapar juga tidak ada," jelas dia.
Sejak itulah lanjut pria yang akrab disapa Ki Ageng Ropet keberadaan homestay tidak terurus hingga saat ini kondisnya sangat memprihatinkan dan langgarnya roboh.
"Sejak pengelolaannya bukan Pokdarwis saya tidak pernah masuk ke homestay, sehingga saya tidak tahu kondisi terbaru, apa didalam masih utuh atau tidak. Apalagi kuncinya sudah tidak lagi dipegang saya," ungkap dia.
Semengara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan mengatakan, keberadaan homestay akan direhap.
"Perintah pimpinan mas, setelah direhab kami akan serahkan ke BUMDESMA," katanya saat dikonformasi media ini melalui pesan WhatsApp. Penulis : Satrio Editor : Udiens Publisher : Isma
Technology