
MEMOonline.co.id. Sumenep - Dalam rangka memanfaatkan memon bulan suci ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep, bagi-bagi takjil gratis setiap hari, kepada keluarga pasien yang ada dilingkungan rumah sakit.
Kegiatan bhakti sosial yang dananya dikumpulkan dari para donatur dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang bertugas di rumah sakit plat merah itu, digelar sejak awal Ramadan.
Humas RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, Arman Endika P. mengatakan, bagi - bagi takjil gratis tersebut digelar, karena kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan rumah sakit setiap bulan puasa.
Sedangkan jumlah takjil yang diberikan kepada keluarga pasien, sebanyak 100 bungkus setiap harinya. Hal itu dilakukan dalam rangka untuk mengurangi beban para penunggu pasien yang sudah berhari-hari di rumah sakit.
"Sinergi antara Darma Wanita, dokter, komite medis dan takdir serta civitas rumah sakit sehingga terwujud gerakan sosial berupa bagi-bagi takjil kepada keluarga pasien di rumah sakit setiap hari menjelang buka puasa," kata Arman, Rabu (13/04/2022).
Selain terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, rumah sakit juga perlu untuk saling berbagi rasa di bulan yang penuh berkah ini. Makanya, bagi-bagi takjil ini menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan pihak rumah sakit.
Gerakan sosial dilingkungan rumah sakit memang sengaja dibentuk agar terjadi komunikasi aktif antara pihak rumah sakit dengan keluarga pasien.
Dengan demikian, keinginan bersama yakni saling mencurahkan kasih sayang pada bulan Ramadan ini bisa tercapai.
"Ini dalam rangka membangun emosional antara keluarga pasien dengan pihak rumah sakit," jelasnya.
Selain itu, pihaknya selalu menghimbau kepada keluarga pasien agar tetap menjaga pola makan, utamanya saat buka puasa dan menjelang lebaran karena pola makan itu sangat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Mengkonsumsi air dalam jumlah yang cukup sangat dianjurkan saat di malam hari.
Manusia tidak makan bisa bertahan selama 7 hari, tapi kalau kekurangan cairan 5 persen saja bisa mati.
"Untuk itu kami juga menghimbau agar masyarakat, termasuk keluarga pasien rumah sakit menjaga pola makan dan minum air putih yang cukup," ucapnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, selama bulan puasa, pelayanan di rumah sakit daerah tidak ada perubahan dari hari-hari sebelumnya.
Dokter dan tenga medis lainnya tetap masuk seperti biasanya, tanpa mengurangi jam kerja.
"Rumah sakit ini kan instansi pelayanan, jadi tidak ada perubahan jadwal pelayanan. Apalagi menjelang lebaran nanti, tetap seperti biasanya," tukasnya.
Penulis : Satrio
Editor : Udiens
Publisher : Isma