Kasihan, Siswa SD di Pamekasan Mengaku Tak Mampu Beli Lem Kertas Seharga Rp 2 Ribu Untuk Tugas Sekolah

Foto: Aulia Nur Fadilah Saat Menunjukkan Sepatu Yang Biasa di Pakai Kesekolah
2199
ad

MEMOonline.co.id. Pamekasan  - Aulia Nur Fadilah (10) nama lengkap anak ini, dia dilahirkan dari pasangan suami istri bernama Tarjono dan Sri Wahyuni warga Jl. Stadion Kelurahan Barkot, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Rabu (09/02/2022).

kehidupan Aulia Nur Fadilah dan kedua kakak kembarnya ini sangatlah memprihatinkan. Terlebih setelah ibu kandungnya mereka (Sri Wahyuni) meninggal dunia.

Semakin lengkap penderitaannya, ketika sang bapak selama ini berada diluar kota dan sudah lama tidak memberi kabar dan kiriman uang.

"Ibu sudah lama meninggal, biasanya bapak kirim uang, tapi sekarang sudah lama tidak ada kabar", akunya kepada media ini.

Menurut Aulia (murid kelas IV) Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Pamekasan ini sangat kebingungan untuk membeli kebutuhan sekolahnya. Sementara kedua kakak kembarnya yang bernama Wada dan Wadi juga belum bisa membantu dirinya dan ada yang masih menganggur.

"Tadi saya butuh uang 2 ribu rupiah mau beli lem kertas untuk mengerjakan tugas sekolah, tapi saya tidak punya uang sama sekali", tutur Aulia polos.

Beruntung saja menurut dia (Aulia), ada tetangga yang mau ngasih uang untuk membeli lem kertas tersebut.

"Saya minta ke mbak Lia, tetangga yang selalu peduli sama saya, walaupun dia juga tidak mampu", kata aulia.

Selain itu Aulia menuturkan bahwa dirinya juga tidak punya sepatu dan tas yang layak pakai. Ia pun jalan kaki ke Sekolah karena sepeda yang ia punya sudah rusak sekaligus bukan ukurannya atau kekecilan.

"Sepatu yang warna hitam dibuang karena sudah rusak, yang saya pakai selama ini sepatu warna putih, itupun sudah robek sana - sini, semoga ada yang mau bantu", tambahnya malu.

Sementara ketua relawan Gerakan Emansipasi Masyarakat (GEMA) Irwin Nur Maulana yang juga berada dilokasi untuk membuktikan kondisi anak tersebut sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi di Wilayah Kota.

"Ini kan di wilayah kota, kok bisa dan masih ada siswi yang hidupnya memprihatinkan seperti adik Aulia ini, ayo kita bergerak bersama jangan diam, Aulia ini penerus bangsa, kita harus peduli kasihan anak ini", katanya.

"Harapan kami dengan melihat kondisi adik Aulia Nur Fadilah seperti ini, Pemkab bisa hadir melalui dinas terkaitnya, seperti Dinas Sosial (Dinsos) bantu kebutuhan hidupnya dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan bantu alat dan perlengkapan sekolahnya, kasihan adik ini", harapnya.

Penulis      :   M. Halili

Editor        :   Udiens

Publisher :   Isma

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar