
MEMOonline.co.id. Kota Batu - Pengurus Yayasan Ujung Aspal Jawa - Timur yang diketuai Alex Yudawan melakukan kegiatan kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Kamis (27/1/2022).
Kedatangan rombongan Yayasan Ujung Aspal Jatim itu diterima langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aries Setiawan beserta Kepala bidang Kebersihan dan Pertamanan, Imron Suyudi.
Dalam kunjungan ini dilakuan sharing pengalaman dan pembelajaran tentang bersahabat dengan lingkungan untuk bekal kegiatan masyarakat dalam rangka pengelolaan sampah di Kota Batu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu Aries Setiawan, menyampaikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah sistim sel merupakan tempat pembuangan sampah intermidiate, yang ditujukan untuk menampung sampah dengan skala yang terukur dengan memperhitungkan proses pembentukan gas dan kematangan proses komposting.
"Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung tidak saja sebagai tempat penampungan buangan sampah dibagian hilir saja, pada TPA Tlekung ini sampah tidak hanya ditimbun saja. Tetapi pada tempat ini, sampah dimanfaatkan menjadi barang yang sangat bermanfaat," terang Aries.
Ia jelaskan pula, timbunan sampah yang merupakan hasil dari kumpulan 3 Kecamatan di Kota Batu ini mempunyai banyak output yang bisa dimanfaatkan warga sekitar.
"Salah satunya adalah gas methan (CH 4) atau biogas, karena gas ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak masyarakat sekitar, ditambah dengan blower yang bisa memperbanyak produksi gas Methan," ujarnya.
Lebih lanjut, Aries katakan, untuk mengurangi dampak lingkungan terhadap tumpukan sampah. Maka, Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu akan berkomitmen serta berperan aktif dalam pelaksanaan pengelolaan sampah secara maksimal.
"Supaya berjalan dengan baik melalui bank sampah sebanyak 178 unit yang banyak menapung tenaga kerja, dan dari sampah tersebut dapat diproduksi menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomis," papar dia.
Pada kesempatan yang sama, Alex Yudawan menyampaikan, Yayasan Ujung Aspal Provinsi Jatim, ingin banyak belajar bagaimana cara pengelolaan sampah yang benar, dengan membuat kreasi daur ulang, hasil metode yang didapatkan dari pengelolaan sampah.
"Ya, selain untuk belajar lebih banyak tentang pengelolaan sampah, kunjungan kami dalam kegiatan ini bertujuan untuk membantu meringankan beban pemerintah dengan mensosialisasikan bagaimana cara menangani sampah dengan baik, dan benar di wilayah sekitar lingkungan kita sendiri," tutur Alex.
Meski demikian, ia menyarankan dengan menerapkan suatu metode yang benar. Sehingga nantinya juga meningkatkan kreativitas masyarakat.
"Peran mereka sebagai pelaku dalam mengurangi peningkatan jumlah sampah yang ada di lingkungan sekitar," tuturnya.
Sementara itu, Sujoko salah satu pengurus Yayasan Ujung Aspal Provinsi Jatim menambahkan, peran masyarakat dalam menangani masalah persampahan sangat diperlukan.
"Apalagi dalam pengelolaan sampah yang ada hingga saat ini masih saja belum teratasi sepenuhnya dari sampah organik maupun sampah unorganik, dan B3. Jadi, banyak sekali metode yang bisa diterapkan untuk mengurangi banyaknya jumlah sampah yang semakin hari terus saja bertambah," tandasnya.
Penulis : Risma
Editor : Udiens
Publisher : Isma