MEMOonline.co.id, Pamekasan - Seperti dikabarkan sebelumnya nasib Ahadi Jazuli ( 27 ) Warga Desa Pademawu Timur yang diduga menjadi korban kecelakaan kerja di Dusun Panaber, Desa Bicorong, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Pihak PLN menanggapinya begini, Senin ( 13/09/2021 ).
"Semua pekerjaan yang ada di PLN itu sudah kita kontrakan kepihak ketiga, ketepatan hari ini dilokasi saudara kita yang lagi apes mengalami kecelakaan tadi adalah Vendor CMP", terang Eko Wusono Edi selaku Plh Manager PLN UP3 Pamekasan.
Menurutnya, kejadian musibah yang menimpa Jasuli (korban) pada saat itu masih belum melakukan pekerjaan, ini masih proses mau melakukan pekerjaan.
"Di SOP kami, sebelum melakukan pekerjaan yang listriknya masih bertegangan semuanya harus dipadamkan, jaringan kita amankan dulu ketanah, tujuannya agar teman - teman yang bekerja itu aman", katanya.
Selain itu menurut dia, kondisi dilokasi pada saat mau melakukan pekerjaan itu kondisi cuacanya tidak mendukung atau dalam kondisi mendung disertai gerimis.
"Informasi dilapangan rekan kita ini yang menjadi korban pada saat itu masih mau pasang groundnya berupa alat konduktor yang dipasang dari atas ketanah, namun tangannya merasa kesemutan atau kenak setrum yang dugaan sementara ini akibat petir, apalagi cuaca pada saat itu tidak mendukung", ulasnya.
Eko Wusono Edi juga menambahkan bahwa, korban pasca kejadian musibah tersebut langsung dibawa ke Puskesmas secepatnya, dan ia meminta pihak Vendor harus memfasilitasi korban sampek sembuh total.
"Saya minta dari pihak Vendor yang menaungi, si pekerja itu harus dirontgen dan yang kedua harus cek up secara total, dan ini akan saya monitor walau saya sudah pindah ke Surabaya", tegasnya.
Eko Wusono juga menghimbau kepada rekan pelaksana dilapangan termasuk Vendor - vendor, meskipun sudah ada jadwal dari PLN yang sudah ditetapkan agar menunda pekerjaan apabila kondisi cuaca tidak aman.
"Meskipun pekerjaan sudah terjadwal dari PLN, namun kondisi pada saat itu tidak aman, kami bisa memaklumi kondisi tersebut walaupun dalam urgen sekalipun, maka pekerjaan tersebut ditunda demi keselamatan, kesehatan kerja itu lebih penting, karena anak istri kita sedang menunggu dirumah itu sebagian himbuan dari kami", pungkasnya.
Penulis: Halili
Editor: Udiens
Publisher: Dafa