
MEMOonline.comid, Sumenep - Memasuki akhir bulan Oktober, beberapa wilayah di Kabupaten Sumenep Madura terjadi hujan.
Namun, di beberapa wilayah lainnya masih tetap tidak hujan dan tetap mengalami kesulitan air bersih.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep Abd Rahman mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih tetap menyuplai air bersih dibeberapa daerah terdampak kekeringan.
"Masih ada beberapa desa yang diprioritaskan karena mengalami krisis air, jadi meski hujan, suplai air bersih tetap dilakukan,” ucapnya. Senin (26/10/20).
Ia mengungkapkan, terdapat beberapa daerah yang masih mengalami kesulitan air bersih, yakni Kecamatan Pasongsongan, Talango, Saronggi, Rubaru, Batuputih, Ganding, dan Batang-batang.
“Tujuh kecamatan ini yang kita perhatikan karena sampai sekarang masih mengajukan permohonan untuk suplai air bersih,” ungkapnya.
Rahman menerangkan pendistribusian air bersih ke daerah terdampak kekeringan itu berdasarkan pengajuan permohonan yang disampaikan oleh pihak kecamatan.
Sebab, curah hujan masih belum normal. Artinya, selama masih ada permintaan, droping air bersih tetap dilakukan.
"Seperti di Desa Montorna dan wilayah Saronggi, permintaan air bersih tetap tinggi dari masyarakat disana," terangnya.
Dari hasil riset BPBD, diprediksi musim kemarau tahun ini akan berakhir bulan ini.
"Jadi, hujan saat ini masih transisi, kalau misalnya kemarau tetap berlangsung. Maka pendistribusian air bersih masih bisa dilakukan hingga akhir November,” pungkasnya. (Zai/red).