
MEMOonline.co.id, Kota Batu - Sampah pampers yang disulap menjadi pot bunga disosialisasikan Walikota Batu Hj. Dra. Dewanti Rumpoko MSi, kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Gubernur Jatim, serta Bupati, Walikota yang menghadiri acara Gerakan Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) di Amke Jalur Lingkar Barat Kota Batu, Kamis (5/12/2019).
Walikota kelahiran Mataram NTB, 13 Desember 1962 itu juga melaporkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Batu yang mencapai 0,29 persen dan kedatangan wisata mencapai 6,5 Juta jiwa pertahunnya.
"Alhamdulillah pengangguran terbuka di Kota Batu juga tidak sampai tiga persen, ini patut disyukuri dan tidak bermaksud menyombongkan diri," ucapnya.
Jadi, lanjut dia, ke depan bukan soal tempat wisata yang menjadi impian.
"Lebih dari itu kami mengimpikan Kota Batu mempunyai udara yang terbersih dan tersehat di Indonesia, dengan sungai yang sangat bersih. Sebagai walikota dan pribadi, saya berterimakasih dengan jelompok Sapu Bersih Nyemplung Kali (Saberspungli) Kota Batu yang intens tiap Minggu membersihkan sungai mulai dari hulu hingga ke pojok Kota Batu, sekaligus mengkoordinasi dan memotivasi masyarakat untuk terlibat," ujarnya.
Untuk itu ia jelaskan, kenapa pampers ini menjadi salah satu sampah yang menjadi perhatian? Sebab, banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan membuang pampers di sungai, ini adalah Pekerjaan Rumah (PR) untuk semua.
"Jadi, nanti saya berharap Bapak/Ibu Bupati, Walikota bisa membeli produk pot bunga berbahan pampers dari Kota Batu ini. Maka itu, kepada Dinas Lingkungan hidup Kota Batu, saya menginginkan pot dari pampers bisa menghiasi Kota Batu. Sehingga, icon pampers untuk lingkungan bersih bisa terwujud," imbuh walikota berhijab yang dilantik sejak 27 Desember 2017 itu.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa MSi, sangat mengapresiasi kreatifitas dari Kota Batu. Itu seiring pula mensukseskan program Gerakan Nasional Pemulihan DAS.
Mantan Menteri Sosial ke 27 yang menjabat sejak 2 Oktober 2014 - 17 Januari 2018 juga menyampaikan terimakasih atas program Kementerian Lingkungan Hidup pimpinan Siti Nurbaya, MSi yang ditempatkan di Kota Batu Provinsi Jawa Timur.
Gubernur kelahiran 1965 itu mengatakan, terkait GNPDAS dihilir di Surabaya, ada 8 Perguruan Tinggi yang memulai KKN dengan menyiapkan Brantas Tuntas.
"Jadi kalau di Hulu Brantas Kota Batu ada Saberspungli, Hilir ada Brantas Tuntas. Dengan demikian kami yakin JawaTimur akan menjadi referensi sumber kehidupan dengan tidak mencemari sungai dan bergerak menyelamatkan alam," ulas Khofifah.
Penggerak Komunitas Sapu Bersih Nyemplung Kali yang biasa akrab disapa Berlin sangat antusias kegiatan KLHK di Kota Batu.
Penggiat Saberspungli yang sudah 2 tahun aktif itu pun mengatakan, GNPDAS adalah pembelajaran mencintai lingkungan dan sungai di sepanjang punggung pegunungan yang mengaliri puluhan Kota/Kabupaten.
"Mudah mudahan gerakan ini akan memunculkan tematik baru, juga memunculkan payung hukum yang kuat agar masyarakat bisa leluasa dan bersinergi dengan pemerintah," harap Berlin. (Risma)