Komisi II DPR Sebut Proyek APBN di Sumenep Hanya Buang – Buang Anggaran, Ternyata Ini Alasannya

Foto: Bambang Prayogi, Anggota Komisi II DPRD Sumenep
1729
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep – Banyaknya proyek APBN yang dikucurkan pemerintah pusat kepada Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, disesalkan Komisi II DPRD setempat.

Pasalnya, yang bersumber dari dana APBN itu, tidak berfungsi maksimal. Bahkan, beberapa proyek yang sudah selesai dibangun, banyak yang belum difungsikan.

Salah satunya, kluster (gudang rumput laut) yang di Desa/Kecamatan Batuan, Silo Beras di Kecamatan Ganding, Silo Jagung di Kecamatan Bluto dan sejumlah bangunan lainnya.

Akibatnya, tiga proyek yang dibangun sekitar tahun 2009 lalu, seperti Silo Beras di Kecamatan Ganding, saat ini kondisi gedung mulai rusak lantaran  tidak terawat.

"Ini kesannya hanya buang-buang anggaran saja. Sebab, proyek tersebut telah lama dibangun, namun hingga saat ini belum dimanfaatkan," kata Bambang Prayogi, Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Senin (13/5/2019).

Meski begitu, Politisi PDIP ini mengaku belum mengetahui secara pasti mengapa banyak proyek yang dibiayai melalui APBN mangkrak, dan tidak bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Kami tidak tahu alasan pasti mengapa gedung itu hingga saat ini dibiarkan mangkrak, atau memang sengaja, yang terpenting proyek tersebut sudah jalan dan dilaksanakan dengan wujud bangunan meski pemanfaatannya tidak ada," jelasnya.

Menurut Bambang, sebenarnya pemanfaatan gedung tersebut sangat dibutuhkan, mengingat potensi rumput laut dan hasil panen jagung di Sumenep sangat besar bila dibandingkan daerah lain.

Untuk itu, pihaknya mendesak pihak terkait untuk memikirkan pemanfaatan gedung dimaksud.

"Bila bangunan itu tidak dimanfaatkan, kan eman-eman anggaran ratusan juta rupiah, lagian bangunan itu akan rusak bila tidak digunakan," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Sumenep Arief Rusydi, mengaku akan  tetap berupaya untuk memanfaatkan kluster di Batuan itu. Bahkan telah lama dirinya melakukan kordinasi dengan sejumlah investor, namun hingga saat ini belum ada yang memastikan.

Bahkan investor banyak yang tidak mau disebabkan krena fasilitas sudah banyak rusak.

"Sebenarnya signal untuk dikelola investor ada, namun saat kroscek ke lokasi malah mundur," pungkasnya. (Ita/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Solo- Arief Satria adalah seorang travel content creator asal Indonesia. ia dikenal dengan konten konten video travel...

MEMOonline.co.id, Bali- Polri menggelar Operasi Puri Agung 2024 guna mengamankan penyelenggaraan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum...

MEMOonline.co.id, Surabaya- Sebanyak 50 kuota pengajuan paspor, baru maupun penggantian habis diserbu pemohon pada kegiatan Eazy Paspor di Unit...

MEMOonline.co.id, Jember- Polres Jember Polda Jatim terus menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan mengadakan kegiatan sosial yang rutin...

MEMOonline.co.id, Sampang- Muhammad, anggota LSM di Sampang yang diduga menjadi korban penganiayaan yang terjadi Desa Anggersek, Kecamatan Camplong,...

Komentar