MEMOonline.co.id, Sumenep- Event Madura Culture Fest (MCF) 2 tahun 2024, yang seharusnya menjadi ajang promosi budaya dan ekonomi lokal, justru meninggalkan luka bagi para pedagang kecil.
Sejumlah pedagang gorengan dan minuman mengeluhkan kebijakan sepihak dari event organizer (EO) yang mematok biaya Rp1,5 juta per tenda.
Para pedagang yang mayoritas berasal dari kalangan menengah ke bawah merasa keberatan dengan biaya tersebut, yang dinilai terlalu tinggi.
Banyak pedagang yang awalnya berharap mendapat penghasilan tambahan dari festival ini kini malah menghadapi potensi kerugian.
“Kami ini hanya penjual kecil. Biaya sebesar itu sangat memberatkan, padahal kami juga belum tentu bisa menutup modal,” ujar seorang pedagang gorengan yang enggan disebutkan namanya, Minggu malam (09/09/2024).
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan bahwa EO event Madura Culture Fest 2024 diduga menetapkan tarif sewa tenda tanpa sosialisasi yang jelas.
Harga tenda untuk stand pameran bervariasi, mulai dari hanya biaya bongkar pasang, Rp850 ribu, hingga Rp1,5 juta per tenda.
Akibat ulah oknum EO yang diduga mencari keuntungan besar dari event ini, para pedagang merasa diperlakukan tidak adil karena biaya yang dikenakan jauh melebihi kemampuan mereka.
Sugeng, salah satu panitia EO event Madura Culture Fest 2 yang juga meliputi event Madura Night Vaganza, membenarkan bahwa biaya pendaftaran stand untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kecamatan mencapai Rp1,5 juta per tenda.
Namun, saat ditanya mengenai biaya untuk stand UMKM, Sugeng mengaku tidak tahu dan tidak bertanggung jawab atas hal tersebut.
Penulis : Alvian
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak