
MEMOonline.co.id. Pamekasan - Pulau Madura sejak dulu dikenal dengan sebutan pulau garam. Konon katanya madura menyandang lahan garam terbesar se Asia.
Namun seiring perkembangan zaman, pulau madura yang dulunya dikenal dengan sebutan pulau garam kini tak lagi monoton dengan sebutan tersebut. Melainkan lahir sebutan - sebutan baru untuk pulau madura, seperti halnya Pamekasan.
Selain penghasil garam, saat ini Pamekasan tengah menggodok desa - desa untuk dijadikan desa tematik. Salah satu contohnya Pamekasan juga punya sebutan kota batik, karena hampir mayoritas batik sudah mendunia.
Selain batik, kini ada juga, desa yang sedang belajar untuk mandiri, yakni Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan, Madura.
Dibawah keuletan Fathorrahim pemilik lahan garam, asal desa Lembung kini memanfaatkan lahan garam miliknya untuk membudidaya ikan kerapu cantang.
"Nah disela lahan itu kan ada bosemnya pak ya, jadi bosem itu bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan kerapu yang punya potensi, punya nilai lebih, sehingga bilamana ada kegagalan usaha garam, bisa ditopang oleh kerapu", ungkap Fathor kepada Media usai panen Ikan kerapu yang dihadiri Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin, Selasa (14/6/2022).
Selain itu, ia juga berdalih budidaya ikan kerapu lebih cepat siklus perputarannya daripada bertani garam. Karena hanya butuh waktu tiga bulan kerapu sudah bisa dipanen.
"Cuma, memang kerapu itu butuh perawatan yang lebih baik, baik dari sisi pangaturan air", katanya.
Fathor yakin kalau usahanya itu akan berhasil jika ditekuni dengan baik.
Selain itu, ia juga berharap bantuan dari pemerintah, karena di dalam usaha kerapu itu butuh sarana serta fasilitas yang lebih, supaya dapat hasil yang maksimal.
"Harapannya selanjutnya pamerintah dapat memberikan kemudahan - kemudahan, dalam fasilitas seperti kincir, pakan, sehingga para kelompok yang lain lebih mudah untuk mengoptimalkan usaha kerapu", harapnya.
Disisi lain, Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin terkejut dengan usaha Fathorrahman pembudidaya kerapu. Karena kerapu rupanya bisa dibudidayakan ditambak.
"Saya sangat salut kepada Bapak Fathoraahman, karena mampu membudidayakan ikan kerapu ditambak lahan garam, karena yang saya kerapu itu habitatnya dilaut serta sulit untuk menangkapnya", ungkapnya.
Selain itu, Fattah Jasin bersyukur, karena usaha bapak Fathorrahim mendapatkan support dari Kementrian DKP.
Beliau juga mengatakan, bahwa saat ini budidaya ikan kerapu satu-satunya di madura hanya di Pamekasan.
"Semoga kedepannya Pamekasan menjadi percontohan bagi kabupaten lain, kususnya Indonesia", tutupnya.
Penulis : Wildan
Editor : Udiens
Publisher : Isma