Bantuan Transportasi Tak Cair, Petugas Posko Covid -19 di Sampang Gigit Jari

Foto : Kantor Satgas Covid - 19 Kabupaten Sampang
621
ad

MEMOonline.co.id, Sampang - Bantuan Transportasi (Bantras) bagi relawan Satuan Tugas (Satgas) penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa tak cair.

Tidak cairnya bantuan tersebut sejak bulan februari 2021 hingga saat ini, membuat para relawan gigit jari.

Padahal pekerjaan Satgas Covid-29 tidaklah mudah, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat yang bisa saja terpapar Covid-19.

Sedangkan relawan yang tergabung dalam Satgas tersebut adalah TNI, Polri, Satpol PP, tenaga medis, anggota BPBD dan relawan lainnya.

Nampak kondisi posko sangat memprihatinkan. Hanya terdapat beberapa meja dan buku pencatatan, sedangkan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan minim.

Tempat untuk istirahat petugas pun hanya tikar yang dihampar.

Salah satu relawan yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan, risiko yang mereka hadapi ketika menangani pasien Covid-19 tak sebanding dengan kesejahteraan yang mereka terima.

Namun, pemerintah malah belum juga membayar bantuan transport yang sudah dijanjikan itu.

"Sejak bulan Februari, bantuan transport yang dijanjikan pemerintah tak kunjung cair, kami sangat kecewa. Padahal itu hak kami, tapi kok kami ditelantarkan," katanya, Rabu (5/5/2021).

Dia bersama rekan lainnya mengaku, untuk menutupi kebutuhan sehari - hari dan uang transportasi menuju lokasi posko, mereka terpaksa harus mengutang.

"Bantuan transportasi tiga bulan ini belum cair, padahal kerja kita full," terangnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Asroni membenarkan jika uang pengganti transportasi relawan posko Covid-19 belum di cairkan.

Sejak awal bulan Februari kegiatan posko tersebut tidak bisa lagi dianggarkan melalui biaya tidak tetap (BTT).

"Betul mas, ini karena terkendala administrasi," ucapnya, Rabu (5/5/2021).

Menurutnya, sejak bulan Februari kemarin tidak bisa dianggarkan melalui BTT lagi, dan harus dialihkan melalui kegiatan.

"Kita sedang buat pelaporannya, bukannya mau menahan bantuan itu," tuturnya.

Keterlambatan pembayaran bantuan transport relawan tersebut kata Asroni disebabkan banyak faktor, seperti rasionalisasi anggaran dan lain - lain.

konsekuensinya, kalau dialihkan melalui kegiatan maka harus dipindah kepada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) di kegiatan satu tahun.

"Karena ada Refocusing, jadi harus menunggu persetujuan eksekutif dan legislatif, jadi keterlambatannya disitu," imbuhnya.

Disinggung kalau jajaran kepolisian Polres Sampang menarik diri dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 karena keterlambatan bantuan tersebut, Asroni mengakui hal itu.

"Itu hanya miskomunikasi saja, dan sekarang sudah bergabung kembali," pungkas Asroni.

Penulis: Fathur

Editor: Udiens

Publisher: Dafa

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar