
MEMOonline.co.id, Sumenep - Banyaknya peristiwa yang menimpa pengunjung maupun warga setempat, lokasi air terjun yang terletak di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dilarang didekati khususnya saat musim penghujan.
Larangan tersebut disampaikan warga setempat, karena takut kejadian - kejadian sebelumnya terulang.
"Kami selaku warga Desa Basoka melarang pengunjung mendekati, apalagi berenang di lokasi air terjun saat musim penghujan. Karena kami takut kejadian serupa pada tahun lalu terulang," kata Hodri, salah satu warga desa setempat, Kamis (25/03/2021).
Sebab menurutnya, air terjun di Desa Basoka tahun lalu, sudah memakan korban jiwa, yakni Syaiful (20), warga Dusun Legung, Desa Lebeng Timur, Kecamatan Pasongsongan.
Korban yang merupakan mahasiswa itu, ditemukan tenggelam dan meninggal dunia sekitar pukul 14.30 WIB, Minggu (04/11/2018) saat berenang di Sungai Air Terjun Desa Basoka.
"Tahun lalu ada dua korban. Satu warga Basoka Kecamatan Rubaru yang kedua Warga Desa Lebeng Timur, Kecamatan Pasongsonggan," terangnya.
Apalagi menurut Hodri, debit air terjun Desa Basoka sangat besar sekali khususnya saat musim penghujan.
Sehingga apabila ada pengunjung yang mendekat dan tertarik berenang, dikhawatirkan mengalami nasib sial, seperti korban - korban sebelumnya.
Untuk diketahui, diatas air terjun yang sering makan korban itu, ada penampungan air yang biasa digunakan warga setempat untuk mandi.
Selain itu, air terjun Desa Basoka juga di jadikan sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.
Sebab didinding tebing air terjunnya sudah dikasih peralon untuk mengalirkan air ke sawah - sawah untuk keperluan tanaman tembakau atau kebutuhan tani lainnya.
Ada juga masyarakat yang mengalirkan air terjun ini untuk keperluan sehari-hari. Seperti untuk mengisi air dikamar mandi.
"Bahkan sebelum ada aliran listrik dari PLN, air terjun ini pernah dijadikan sumber pembangkit listrik, menggunakan Dinamo," pungkasnya.
Penulis: Hadi Petir
Editor: Udiens
Publisher: Dafa