Miris, Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Sumenep Meningkat

Keterangan Foto : Ilustrasi
521
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Sumenep, Madura dalam dua tahun terakhir ini mengalami peningkatan.

Tak tanggung-tanggung, peningkatan yang dialami cukup signifikan.

Hal tersebut dapat dilihat di data yang tercatat di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Sumenep.

Dimana, lonjakan kasus kekerasan perempuan dan anak yang signifikan itu tercatat di tahun 2019 dan 2020 lalu.

Pada tahun 2019, total kasus kekerasan perempuan dan anak mencapai 29 kasus.

Rinciannya, penelantaran 2 kasus, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) 4 kasus, pencabulan 6 kasus, pemerkosaan 3 kasus, pelecehan seksual 2 kasus, penganiayaan 1 kasus, dan lain-lain sebanyak 11 kasus.

Sementara di tahun 2020, kasus kekerasan perempuan dan anak mencapai 37 kasus.

Penelantaran 13 kasus, KDRT 3 kasus, pencabulan 7 kasus, pemerkosaan 1 kasus, pelecehan seksual 1 kasus, penganiayaan 1 kasus, dan lain-lain sebanyak 11 Kasus.

Kepala bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak DP3AKB Sumenep Sri Endah Purnamawati mengaku, data tersebut ternyata masih banyak yang belum diungkap.

Alasannya, banyak kasus yang terjadi di masyarakat tidak dilaporkan ke instansi terkait.

"Terkait kasus kekerasan anak dan perempuan sebenarnya banyak di masyarakat, tetapi tidak terungkap ya karena korban merasa takut dan malu untuk melaporkan karena itu dinilai aib keluarga," ungkapnya. Selasa (5/1/21).

Endah juga mengatakan, apabila data yang dikantongi DP3AKB tetap menunggu adanya laporan dari masyarakat, kepolisian, dan Pengadilan Agama.

"Kita tetap berkordinasi dengan lembaga tersebut. Terkadang tanpa ada laporan dari masyarakat, tiba tiba ada laporan dari kepolisian dan pengadilan terkait kasus tersebut. Tugas kami hanya mendampingi korban," katanya.

Sementara, untuk meminimalisir angka kekerasan perempuan dan anak di Sumenep, Endah menerangkan, apabila DP3AKB Sumenep telah melakukan soliasisasi secara bertahap dari tingkat Kabupaten hingga Desa.

"Kita di Kabupaten mengundang orang dari Kecamatan untuk mensosialisasikan tetang pemberdayaan perempuan dan asuh anak, yang kemudian dari Kecamatan dilanjutkan ke Desa," tutup Endah. (Zai/red)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar