Pamit Mandi Dilaut, Pria Muda Asal Sumenep Tewas Mengambang

Foto : Polisi saat melakukan olah TKP dibibir pantai Desa Karduluk bersama warga setempat.
658
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep -Seorang nelayan asal Dusun Blajud, Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sempat dilaporkan hilang di laut. Jum'at (11/12/20) kemarin.

Laporan tersebut langsung ditindak lanjuti. Alhasil, bersama warga setempat, polisi melakukan pencarian atas hilangnya nelayan tersebut.

Nelayan atas nama Moh. Husen. Mulanya, ia berpamitan pada keluarganya bahwa akan mandi di laut dengan membawa ban dalam mobil.

Namun, Husen malah tak kembali lagi sampai matahari mulai terbenam atau jelang Magrib.

"Kejadian menghilangnya Husen terjadi pada hari Jum'at, (11/12/2020) kemarin sekitar pukul 16.00 WIB," ungkap Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti dalam rilisnya, Sabtu (12/12/20).

Hanya berbekal ban dalam mobil itulah, nelayan muda berumur 23 tahun tersebut malah tak kunjung pulang ke rumah.

Kepanikan mulai lahir dipikiran keluarganya. Kemudian, dari rasa cemas itu, pihak keluarga berusaha melakukan pencarian dibantu warga lain dan melaporkan ke Mapolsek setempat.

Para personil Polsek Prenduan bersama warga sekitar kemudian mulai melakukan pencarian. Dari menyisir pantai menggunakan 2 sampan hingga membawa tim medis UPT Pragaan.

Selama pencarian satu malam, tepat pada pagi hari, Sabtu (12/12/2020), sekitar pukul 05.00 WIB, warga setempat digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki.

Mayat tersebut ditemukan oleh warga perairan pantai Desa Karduluk. Mirip dengan ciri-ciri hilangnya Husen, polisi bergegas ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan langsung melakukan olah TKP.

Benar saja, mayat yang tak lain adalah jasat Husen ditemukan mengambang dengan jarak 200 meter dari bibir pantai dalam kondisi telungkup.

Hasil olah TKP polisi, Husen diduga meninggal dunia karena tenggelam dan terbawa arus air laut.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, tidak diketemukan tanda-tanda luka atau bekas penganiayaan," terang Widiarti.

Mengingat pihak keluarga Husen menolak melakukan autopsi pada tubuh korban, polisi menyetujui jika tewasnya Husen adalah takdir tuhan dan mengalami kecelakaan sendiri yang mengakibatkan hilangnya nyawa. (Zai/red)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar