
MEMOonline.co.id, Lumajang - Beraneka ragam olahan pisang di Kabupaten Lumajang, sarat menjadi ciri khas, dimana Lumajang dikenal dengan sebutan kota pisang.
Salah satu diantaranya, Sri Wahyuni, warga Dusun Sido Rukun RT 05 RW 05 Desa / Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang Jawa Timur, bertahan ditengah masa pandemi dengan kreasinya merobah pisang menjadi keripik nikmat, renyah dan beraneka rasa tentunya murah meriah.
Keripik pisang arjuna, demikian nama usaha perempuan paruh baya yang akrab disapa Sri itu. Usaha yang ia rintis sejak sekira 5 tahun lalu, saat ini kian meningkat, hingga tembus pasar dalam dan luar Kabupaten Lumajang.
"Dulu sejak 5 tahunan saya sudah usaha keripik. Tapi waktu itu nanya dua putri, itu pemasarannya di Lumajang sudah bagus. Sempat terhenti dan mulai muncul lagi di tahun 2018, di tahun itu saya pasarkan di luar Kabupaten Lumajang (meluas). Di Pasuruan dan Sidoarjo hingga Tuban, sempat memakai nama Keripik Wahyu," ucap Sri, pada media ini, Selasa (1/12/2020).
Baru belakangan ini sekira sejak 2 bulan lalu, dipatenkan nama usahanya diambil dari nama cucunya dengan nama 'Keripik Arjuna'.
Proses pembuatan, sedari pengupasan pisang, hingga pencucian lalu dipotong kemudian diberi bumbu rasa, tetap mengedepankan sisi kehigienisan. Hal itu kata Sri, sangat memperngaruhi ke gurihan akan keripik pisang hasil olahannya.
"Untuk rasa ada yang manis, asam, asin dan balado. Yang lebih laku saat di pasaran yang asin sama manis. Tentunya saya tidak memakai pemanis buatan dan juga tidak pakai pengawet," imbuh dia.
Untuk harga, Sri Wahyuni mematok harga bervarian. Dari 5 ribu hingga 10 ribu. Bergantung pada bobot atau takaran dalam kilo gram.
Bagi siapa saja yang datang ke Kabupaten Lumajang, terlebih berekreasi ke perkebunan teh Gucialit, rasana tidak lengkap jika tak sekalian menjajal keripik pisang arjuna, kreasi Sri Wahyuni.(Hermanto/red)