Aneka Olahan Jamur Tiram Asli Klakah Lumajang Top dan 'Bikin Baper'

Foto: Salah satu produk, pentol bakso jamur
1575
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang - Aneka olahan jamur, produk hasil Industri Kecil Menengah ( IKM ), dibawah binaan Pemerintah Kabupaten Lumajang yang berada di Jalan Tambak Boyo RT 22 RW 10 Kampung Tempean Desa / Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang Jawa Timur ini, membikin takjub bagi siapa saja, yang mengetahuinya.

Siapa sangka, jamur yang dikenal sebagai tumbuhan biasa, di tangan Muhammad Imam Agus atau pria yang kerap disapa Agus ini, melalui usaha yang ia kemas dalam KPJT ( Kelompok Petani Jamur Tiram ) MANUT, menjadi olahan makanan ringan, bahkan ladang usaha yang menjanjikan.

Ditemui di tempat usahanya, Agus menjelaskan jika melalui serangkaian proses, jamur yang ia budidayakan selanjutnya diolah menjadi jajanan diantaranya Bakso Jamur, Roti Jamur, Kaldu Jamur, Es Cream Jamur, Crispy Jamur, Sate Jamur, Stick Jamur, Krupuk Jamur, Nugget Jamur, Siomay Jamur, Lumpiah Jamur, Mie Jamur, Botok Jamur dan Abon Jamur.

Bagi warga yang ingin menikmati atau mendapatkan jajanan dari hasil olahan jamur tersebut, hanya cukup dengan membelinya dengan kisaran harga dari Rp. 1000 s/d Rp. 20.000 saja di alamat yang tertera diatas.

"Bemula dari niat dan keinginan membuka ladang usaha sekaligus membantu pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan," kata Agus, Kamis (19/11/2020).

Niat disertai upaya yang gigih dan pantang menyerah, Aguspun menuai hasil. Usaha yang ia tekuni sejak 2016 lalu itu, saat ini kian berkembang. Dulu hanya ia gagas bersama lima rekannya, saat ini KPJT MANUT sudah memiliki kelompok berkembang di enam desa di Kecamatan Klakah tempat tinggalnya.

"Usaha ini menambahan pendapatan ekonomi rumah tangga khusus anggota KPJT Manut yang budi daya jamur tiram dengan kapasitas 2000 log, atau setara modal awal 3,5 jt / 5 jt, bisa memperoleh penghasilan minimal 1 juta rupiah setiap bulannya," imbuh Agus.

Produk hasil olahan jamur milik Agus ini, diakui olehnya sering menjadi sasaran TKI Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura. Dimana saat pulang kampung, kerap membelinya untuk dinikmati bersama keluarga, hingga sebagai oleh - oleh ke luar negeri.

Namun, pasca pandemi Covid 19, pemasaran produk olahan jamur tersebut hanya mencakup pasaran lokal atau domestik.

"Akan tetapi kami, mewakili seluruh anggota KPJT MANUT, mengucapkan terima kasih banyak atas suport dan keterlibatan semua pihak, terlebih pada pemerintah Kabupaten Lumajang yang hingga saat ini aktif memberikan dorongan sehingga usaha kami disini tetap lancar," tukas Agus.

Perlu diketahui KPJT MANUT saat ini tengah ber-MOU dengan salah satu Universitas di Lumajang dengan dijadikan kampus merdekat (kampus lapangan), untuk mata kuliah kewirausahaan, berikut Poli Teknik Negeri Jember, dalam halnya pendampingan teknis aneka olahan Jamur. (Her/ref)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar