Lancang Tuduh Gurunya Tukang Santet, Dua Siswi SMA di Sumenep Dikeluarkan Dari Sekolah

Foto: Kepala sekolah SMA Negeri Batuan Sumenep Salehoddin saat diwawancara
1693
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Sesuai surat keputusan SMA Negeri 1 Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura Nomor 421.3/177/001.6.31.5/2020, menyebutkan.

Siswi inisial AF dan MN dikembalikan kepada kedua orang tuanya atau di berhentikan dari sekolah dengan tuduhan telah mencoreng nama baik profesi guru dan lembaga Sekolah.

Kepala SMAN 1 Batuan Salehoddin menerangkan, pihak sekolah sudah tidak mampu lagi mendidik kedua anak tersebut. Pasalnya, kedua orang siswa telah menuduh salah seorang guru sebagai tukang santet.

"Tuduhan ini diucapkan sendiri kepada saya dan sudah memberikan penjelasan bahwa anaknya sakit karena kesurupan bukan di santet, namun tetep ia menuduh bahwa anaknya telah di santet," terangnya. Kamis (12/11/2020)

. Kata dia, pihaknya mengambil langkah seperti itu agar anaknya lebih tenang, sekaligus merekomendasikan agar orang tua siswa mencari sekolah lain

. "Saya khawatir dapat 1 bulan atau beberapa hari kedepannya anak ini sakit, lalu nuduh guru lagi, bisa kacau lembaga ini, jadi siswa itu tidak diberhentikan, tapi dikembalikan ke orang tuanya," bebernya.

Selain itu, dia menilai, tindakan tersebut bisa saja adalah sebuah kriminal tapi pihaknya mencoba meredam dengan bicara baik - baik kepada yang bersangkutan.

"Ini pelajaran sangsi kepada siapapun, agar berhati - hati dalam menanggapi sesuatu," imbuhnya.

Sementara itu, Agus Efendi, Selaku ayah AF mengaku tidak terima terhadap kebijakan kepala sekolah, pasalnya, kesalahan tersebut bukan dari anaknya sendiri melainkan hanya sebuah tuduhan yang beredar di masyarakat.

"Saya laporkan ke pihak penegak hukum, karena telah menuduh kami dengan sebutan yang tidak pantas dan telah mencemarkan nama baik kami sebagai orang tua siswa,” paparnya.

Menurutnya, jika kepala sekolah tetap mengeluarkan anaknya dari sekolah, tindakan tersebut sangatlah tidak profesional. Sebab, pokok persoalannya lebih kepada permasalahan pribadi. Artinya tidak ada hubungannya dengan lembaga sekolah.

"Kami harap anak kami tidak dikeluarkan dengan alasan halus dikembalikan ke orangtuanya," tandasnya. (Zai/red).

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar