
MEMOonline.co.id, Sumenep - Kelompok Pengolahan dan Pemasaran (Poklahsar) yang di bentuk oleh Dinas Perikanan Sumenep, Madura mengalami kendala masalah pemasaran ikan.
Demikian disampaikan kepala bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Perikanan Sumenep Moh. Ibnu Hajar. Rabu (14/10/20).
Kata dia, di Kabupaten Sumenep ada sebanyak 30 Poklahsar. Masing-masing 15 kelompok pemasaran dan 15 kelompok pengolahan.
Dirinya mengungkapkan, untuk anggaran tahun ini pihaknya sudah merealisasikan pengadaan peralatan terhadap Poklahsar di kabupaten sumenep.
"Anggarannya kalau tidak salah Rp 300 juta, itu sudah mencakup semua Poklahsar," ungkap dia ragu-ragu.
Selama ini kata dia, produk olahan ikan dari produksi Poklahsar mengalami kendala pemasaran. Atau hasil produksinya tidak laku.
"Sajak masa pademi mengalami kendala pemasaran," ujarnya .
Meski begitu ia mengklaim, Dinas Perikanan Sumenep telah melakukan web binar dengan tujuan supaya semua kelompok Poklahsar dapat mengikuti kegiatan tersebut. "Harapan kami, dengan adanya web binar bisa memecahkan masalah pemasaran di masa pandemi ini," tandasnya. (Zai/red)