Pengakuan Mengejutkan Sejumlah Demonstran Usai Unjuk Rasa Didepan Kantor BPN Lumajang

Foto: Suasana aksi demonstrasi didepan kantor BPN Kabupaten Lumajang
1905
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang - Aksi demonstrasi, yang sebelumnya digelar oleh sejumlah masyarakat didepan kantor BPN Kabupaten Lumajang, Rabu (19/8/2020) kemarin, kian menjadi sorotan sejumlah pihak.

Pasalnya, ada sejumlah demonstran yang saat itu andil, jika mereka sepakad diajak ikut beraksi, tanpa memahami maksud dan tujuan yang sebenarnya.

Salah satunya Sahar, warga Desa Selok Anyar pada sejumlah awak media mengaku demikian. Bahkan, ia merasa tertipu karena menurutnya, apa yang diutarakan oleh pihak yang mengajaknya sebelum demo digelar, berbeda kejadiannya ketika demo berlangsung. 

"Aslinya rakyat itu ditipu, acaranya ngajak bukan acara demo tambak tapi masalah pasir, termasuk kartu kendali. Kalau tidak ikut demo, tidak boleh bekerja pasir lagi begitu acara itu aslinya," ucapnya, Kamis (20/8/2020).

Hal senada juga diutarakan oleh Rohman, warga Desa Pandanarum. Ia juga mengaku tidak tau apa maksud dan tujuan aksi demo saat itu digelar. Saat itu ia berkata, setakad ikut saja bersama warga yang lain.

"Pokoknya diajak gitu, suru maju ya ndak mas, saya ndak bisa baca, saya sudah tua mas," tuturnya sembari tertawa.

Sementara Nawawi, salah seorang korlap aksi sekaligus juga merupakan pentolan 'GEMPAR', kian juga mengakui jika dirinya tidak tau, tentang spesifikasi warga yang ikut berdemo. 

Karena menurutnya, saat itu orang yang ikut banyak dan berasal dari berbagai tempat, diantaranya dari Desa Bagu, Pasirian, Pandanarum dan Desa Pandanwangi. 

"Itu banyak orangnya, dan yang dari Desa Pandanarum saya ndak tau, tujuannya ikut kemarin itu ndak tau. Yang di Pandanarum itu bukan saya. Kalau dari yang pihak saya jelas lah, karena yang saya advokasi itu masyarakat. Tuntutannya untuk PT LUIS, yang disinyalir ada banyak pelanggaran," ucap Nawawi, saat dihubungi melalui saluran cellular, sehari pasca aksi demo.

Sebenarnya 'GEMPAR', imbuh Nawawi mulanya ingin mempermasalahkan terkait dengan cemoro sewu. 

Sebelumnya, Nawawi mengaku berkirim surat ke DPRD guna meminta waktu untuk audiensi terkait cemoro sewu. Hingga beberapa waktu kemudian Nawawi mendapat respon melalui telephon, diarahkan untuk bertemu langsung dengan Ketua DPRD.

Nawawi menceritakan kronologis jika keberadaan cemoro sewu itu jauh sebelum adanya PT LUIS berdiri di pesisir. Itu merupakan satu - satunya peninggalan semua aktivis yang terlibat dalam penanaman cemoro sewu, pasca tragedi salim kancil silam. Dan Nawawi menegaskan, jika pihaknya akan mempertahankan hal itu samai kapanpun.

"Ini saya sampaikan baik secara khusus kepada PT LUIS, namun akhirnya mentok," kata Nawawi.

Hingga berjalannya waktu, tutur Nawawi, ada kepentingan yang sama sehingga dirinya membuat aliansi. Karena Nawawi bertumpu pada pokok bahasan cemoro sewu, PT LUIS. 

"Tadi orang lain mengatakan ada pengurukan di tanah al-marhum Salim Kancil, PT LUIS, itu ada kesamaannya sehingga membuat satu aliansi. Namun kenyataannya, diliris yang banyak dikeluarkan dari kemarin itu, cemoro sewu tidak terikut didalamnya, saya tidak terima itu. Karena tuntutan saya sebenarnya harus cemoro sewu.

Terkait keberadaan PT LUIS, Nawawi yang juga mengaku turut mengawal dari awal atas kekhawatirannya akan melanggar lingkungan, ia sempat berucap terima kasih. Karena kata Nawawi, PT LUIS mereklamasi bekas - bekas tambang ilegal yang ditinggalkan pra Salim Kancil itu. 

"Saya anggap baik itu, saya terima kasih atas keberadaan PT LUIS disini. Namun, diakhir - akhirnya itu ternyata menurut saya itu melampaui sempadan pantai. Dan ini kok sampai disini. Itu saya pertanyakan," terangnya.

Hingga akhirnya, dari serangkaian upaya yang ditempuh oleh Nawawi, ia berpendapat jika PT LUIS ini melampaui titik koordinat dan melanggar hukum.

Terkait tanah salim kancil, Nawawi mengaku tidak mau masuk kesana karena menurutnya itu adalah persoalan pribadi.

"Ini murni lingkungan dan advokasi masyarakat. Diluar itu nanti akan saya bahas di forum. Kalau terpaksa saya akan keluar dari aliansi ini, begitu," pungkasnya. (Hermanto)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar