
MEMOonline.co.id, Sumenep - Publik media sosial (Medsos) di Kabupaten Sumenep dibuat heboh. Pasalnya, telah terjadi penganiayaan terhadap salah seorang jurnalis. Mirisnya, aksi tidak terpuji itu sempat direkam oleh warga, bahkan vidionya begitu cepat tersebar luas.
Dalam vidio yang berdurasi sekitar 1 menit itu, terlihat jelas warga beramai-ramai memukuli satu orang, bahkan menggunakan helm hingga merobohkan satu unit sepeda motor yang di parkir di pinggir jalan.
Ironisnya, lokasi kejadian pengeroyokan terhadap wartawan tersebut terjadi di depan kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan Gapura, Sumenep. Senin (17/8/20) sekitar pukul 10:00 WIB kemarin.
Korban atas nama Kholiq (35), seorang wartawan media lokal Sumenep. Akibat aksi brutal warga, pria yang juga merupakan penduduk asli Kecamatan Gapura itu babak-belur hingga dilarikan ke RSUD Moh Anwar Sumenep.
Kepala Kepolisian Resort (Polres) Sumenep AKBP Darman menjelaskan, motif pengeroyokan terhadap korba dipicu karena korban menutup akses jalan setempat yang rusak.
Berdasarkan keterangan korban, jalan rusak itu diakibatkan karena sering dilalui oleh truk pengangkut material milik PT garam.
Kholiq berusaha menutup jalan rusak itu mengunakan motornya dengan harapan meminta pertanggungjawaban PT garam agar memperbaiki jalan tersebut.
"Di Polsek sudah disepakati, PT garam akan memperbaiki jalan itu selama 8 hari kedepan," jelasnya. Selasa (18/8/20)
Menurut Darman, akibat penutupan itu, akses jalan dilokasi menjadi macet, tidak hanya menghalangi jalan para sopir pengangkut material milik PT Garam, efek penutupan juga berimbas pada warga yang beraktivitas di daerah tersebut.
"Karena emosi sesaat akhirnya warga mengamuk," ujarnya.
Pria berpangkat dua buah melati emas dipundaknya itu menambahkan, baik korban maupun pihak pelaku pemukulan, keduanya sama-sama membuat surat laporan ke Mapolres Sumenep.
"Kita sebagai araparat Kepolisian berada ditengah, kita upayakan semaksimal mungkin untuk dimediasi, kalau tdiak menemukan titik temu kedua-duanya harus diproses," pungkasnya. (Zai)