Perkembangan Pandemi Covid 19 di Pamekasan Sudah Masuk Pada Peta Risiko Sedang

Foto: Penyebaran Pandemi Covid - 19 Kabupaten Pamekasan Dilihat Dari Peta Epidemiologi
1069
ad

MEMOonline.co.id, Pamekasan -  Informasi perkembangan Pandemi Covid - 19 di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur kalau dilihat dari segi Peta Epidemiologinya, Pamekasan sudah masuk di Peta berwarna orange atau berada pada risiko sedang.

"Saat ini Pamekasan sudah berada di peta berwarna orange atau risiko sedang, namun di Kabupaten Pamekasan untuk tranmisi lokalnya masih mungkin bisa terjadi dengan cepat perubahannya, karena Pamekasan hingga saat ini masih masuk tranmisi lokal", terang dr. Ahmad Marzuki. Jumat (14/08/2020)

Untuk menghadapi ini menurutnya, masyarakat diharapkan untuk tetap mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes) dalam rangka pencegahan penyebarannya.

"Kondisi ini akan semakin membaik, apabila masyarakat mau sadar dan tetap mengikuti Protokol kesehatan, misalnya, cuci tangan pakek sabun, jaga jarak, pakai masker, istrahat yang cukup, makan yang bergizi, olah raga, dan yang tak kalah pentingnya adalah hindari stres, karena stres itu sangat mempengaruhi imun tubuh", tuturnya.

Selain itu menurut dia, di Kabupaten Pamekasan untuk tingkat Kecamatan selain sudah berwarna orange ada juga yang petanya berwarna kuning.

"Jadi yang Petanya berwarna kuning wilayah tersebut sudah lebih leluasa dibanding wilayah yang Petanya masih orange, contoh Kecamatan Waru, Pademawu dan Tlanakan yang ketiganya ini sudah berwarna kuning, mudah - mudahan yang lain bisa mengarah ke peta yang berwarna hijau", harapnya.

Sementara kesiapan dari tenaga Kesehatan sendiri dalam menghadapi Pandemi Covid ini, ia menyampaikan bahwa pihaknya sudah siap.

"Ada 3 jenis kegiatan yang sudah kita laksanakan, pertama adalah Promotif Preventif kemudian Tracing dan Kuratif", katanya.

Untuk Promotif Preventif, semua dilibatkan termasuk lintas sektor, Satpol PP, TNI - Polri, Dishub, BPBD dan yang lainnya agar masyarakat sadar dan mau mengikuti Prokes.

"Kalau semua mengikuti Protokol Kesehatan, saya kira untuk Tracing dan Kuratifnya tidak terlalu berat, karena kalau Puskesmas itu lebih banyak ke Tracing atau melacak daerah mana saja yang terdampak, jadi kalau hasil Tracingnya terpaksa ada yang sakit maka ini sudah masuk kelasnya rumah sakit atau yang disebut kelas Kuratif.

Jadi dr. Ahmad Marzuki memastikan bahwa pihak Puskesmas dan Rumah sakit mengahadapi masalah ini sudah siap.

"Jadi kalau bicara persiapan tenaga Kesehatan pihak Puskesmas hampir tiap hari melaksanakan Tracing, kemudian petugas rumah sakit juga melaksanakan kegiatan Kuratif, anggap saja rumah sakit itu kipernya, kalau ada korban tenaganya disana itu sudah dipersiapkan", tutur dr. Ahmad Marzuki kepada Tim Memoonline.co.id. (M. Halili)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar