
MEMOonline.co.id, Sumenep - Merebaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Sumenep menuai berbagai kecaman dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya datang dari organisasi kepemudaan, yaitu Majelis Pemuda Revolusi (MPR).
Organisasi kepemudaan yang berasal dari Kecamatan Guluk-guluk itu menggelar audensi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep. Senin (6/7/20)
Ketua MPR Noval mengatakan, satuan tugas Covid-19 Sumenep telah gagal dalam menangani penyebaran virus asal Cina itu di Kota keris. Pasalnya, kasus orang terinfeksi virus Corona kian hari terus bertambah.
"Ini merupakan bukti kalau satgas Covid-19 tidak becus, penangan hanya buat kepentingan ambil foto, formalitas dan buat seremonial," katanya.
Selain tidak becus, menurut Noval, satgas Covid-19 Sumenep tidak serius dalam menekan bertambahnya jumlah orang tertular, sebab Dinkes tidak pernah turun langsung kelapangan.
"Terbukti, per hari ini jumlah yang terinfeksi sudah mencapai 98 orang, lalu kerjaan Dinkes ini ngapain, kan tidak jelas, makanya kami datang kesini ngasi sesaji," ucap Noval geram.
Sementara itu Kepala Dinkes (Kadinkes) Sumenep Agus Mulyono menyampaikan, tuntutan MPR menurutnya tidak berdasar, sebab, MPR tidak bisa memberikan bukti, baik itu berupa data atau temuan yang menjadi landasan penilaian kegagagal Dinkes dalam menanggulangi Covid-19.
"Gagal gimana, tuntutannya tak berdasar, Corona ini bencana dunia, lagipula di Sumenep jumlahnya paling rendah dibandingkan Kabupaten lain di Madura," belanya.
Pria bertubuh gempal itu menambahkan, penanganan Covid-19 di Sumenep bukan hanya ada pada Dinkes, melainkan lintas sektoral dibawah naungan Pemda.
"Dinkes ini salah satunya, jadi semua tanggung jawab penanganan Covid-19 bukan hanya ada pada kami," pungkas Agus. (Zain).