
MEMOonline.co.id, Bangkalan - Dalam menghadapi new normal, dunia pendidikan sudah menyiapkan tiga fase belajar mengajar dengan tatanan baru. Tak hanya itu, siswa harus belajar bergantian agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan aman.
Tiga fase tersebut yakni fase transisi yang dilakukan pada awal nanti, fase new normal serta fase normal. Dari ketiga fase ini, sekolah harus melalui fase transisi terlebih dahulu.
Pad fase transisi ini, siswa akan masuk sekolah sebanyak 2 kali dalam seminggu. Tak hanya itu, pengaturan jam belajar juga dikurangi hingga jumlah siswa yang belajar pada jam pertama hanya 50 persen.
"Nanti akan terbagi menjadi dua shift, dengan masing-masing waktu belajar hanya 4 jam," ucap Kadisdik Bangkalan, Bambang Budi Mustika, Sabtu(27/6/2020).
Setelah masa transisi berjalan dengan baik, lalu sekolah akan menerapkan fase new normal. Dalam fase ini, setiap siswa akan masuk sebanyak 3 hari dalam seminggu dengan formasi jam belajar yang sama dengan masa transisi.
"Dalam penerapannya, siswa dan guru serta petugas sekolah harus menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Setelah kondisi membaik, maka siswa bisa melakukan kegiatan belajar dengan normal dan masuk seperti biasa dengan jam belajar normal. Meski begitu, Bambang menegaskan proses belajar mengajar tatap muka baru bisa dilakukan ketika Bangkalan sudah berubah menjadi zona hijau.
"Kalau Bangkalan berubah menjadi zona hijau maka sesuai dengan kewenangan bupati bisa masuk pada tanggal 13 juli, sebaliknya jika masih belum jika maka akan dilanjutkan daring atau belajar jarak jauh," pungkasnya. (Yis)