Dituduh Punya Ilmu Santet, Dua Ibu di Sampang di Sumpah Pocong 

Foto : Proses sumpah pocong di Masjid Madegan, Kelurahan Polagan, Kabupaten Sampang
5959
ad

MEMOonline.co.id, Sampang - Dua ibu asal Dusun Murombuk Timur,  Desa Tebbanah,  Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura,  Jawa Timur di sumpah pocong. 

Kedua ibu tersebut atas nama Misriyah (71) dan Suranten (60), kedua ibu ini dituduh punya santet oleh Hikmah (21).

Ketiga orang tersebut, baik dari penuduh dan tertuduh dilakukan sumpah pocong di Masjid Madegan Polagan Sampang. 

Polemik ini bermula, waktu ada hajatan sekitar dua bulan lalu, penuduh atas nama Hikmah ke rumah saya untuk memberikan bantuan. 

Setelah itu, hikmah dikasih berkat (bungkusan nasi), setelah sampai dirumahnya, si Hikmah makan nasi berkat itu. 

"Setelah makan nasi bungkusan dari saya, tenggorokan Hikmah terasa sakit," jelas juhari, anak dari Suranten,  rabu (24/6/2020).

Menurut Juhari,  Hikmah langsung ke dukun, untuk mempertanyakan penyakitnya selama ini terjadi. 

"Menurut dukun,  Hikmah sakit karena kena santet dalam waktu baru -baru ini," ungkapnya. 

Berdasarkan informasi itu, Hikmah langsung menuduh ibu saya yang menyantet. Karena tidak menemukan solusi, akhirnya dilakukan sumpah pocong ini. 

"Sudah puluhan tahun ibu saya dituduh punya ilmu satet,  bukan kali ini saja ibu saya dituduh punya ilmu hitam," terangnya. 

Ditempat yang sama, Abdus Sarif,  orang tua Hikmah (penuduh) mengiyakan apa yang di katakan Juhari, karena tidak menemukan solusi,  akhirnya jalan alternatif terakhir adalah sumpah pocong. 

"Ini terjadi sudah dua bulan yang lalu,  dan sekarang anak saya sudah mulai enak (sembuh), sumpah pocong ini merupakan langkah  terakhir," ucap Abdus Sarif, yang tidak lain masih saudara sepupu tertuduh. 

Sementara, H. Hasin, ketua takmir masjid Madegan Sampang mengatakan, sebelum dilakukan sumpah pocong, dirinya memberikan pengertian kepada Hikmah (penuduh), untuk berfikir ulang dalam pelaksanaan sumpah pocong ini. 

"Saya memberikan pengertian, apa sudah betul betul siap untuk melaksanakan proses sumpah pocong ini," ucapnya. 

Karena menurut H. Kasin, sumpah pocong sangat sakral, jadi bagi yang melaksanakan sumpah ini, amat sangat berisiko tinggi. 

"Sumpah ini berisiko tinggi, kalau ada jalan lain,  jangan pakai sumpah pocong lah," terangnya. 

Ditempat yang sama, Sertu Mulyadi,  Babinsa kelurahan Polagan menghimbau kepada kedua belah pihak agar,  setelah dilakukan sumpah pocong, tidak ada lagi polemik berkepanjangan. 

"Setelah dilakukan proses sumpah ini, saya berharap tidak ada lagi permasalahan baru," ungkapnya. (Fathur)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar