
MEMOonline.co.id, Bangkalan - Kericuhan bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) terjadi di Desa Lajing Kecamatan Arosbaya. Sejumlah warga mendatangi kantor kepala desa untuk menuntut pemerataan BLT DD tersebut.
Muhammad Shohib, Kepala Desa Lajing mengatakan, anggaran BLT DD yang digunakan merupakan 30 persen dari anggaran DD sebanyak Rp 1,1 Miliar. Dari angka tersebut, hanya bisa mengcover 182 orang.
"Sementara warga di Lajing ada 3000 kepala keluarga. Pemahaman masyarakat, harus dibagi rata. Namun ini kan skala prioritas, yang lebih membutuhkan yang dapat agar tepat sasaran,"ujarnya, Jumat (19/6/2020).
Ia mengatakan, penggunaan dana 30 persen dari DD merupakan juknis yang sudah diatur oleh kementrian desa. Ia menduga, masyarakat salah paham dengan pemberitaan bahwa semua KK mendapat BLT DD tersebut.
"Salah paham saja, dugaan kami juga ada pihak yang memiliki kepentingan politik melihat waktu Pilkades sudah dekat juga. Namun kami tetap memberikan pemahaman dan Alhamdulillah bisa paham," ujarnya.
Sementara itu, data sebanyak 182 penerima merupakan warga dengan kondisi ekonomi yang membutuhkan. Bahkan, untuk penentuan para penerima sudah dilakukan musyawarah desa.
"Sudah dimusdeskan, bahkan betul-betul kami saring agar tidak ada double penerima manfaat," tambahnya.
Ia mengatakan, untuk pencairan tahap kedua akan segera dilaksanakan. Saat ini, pihaknya juga sudah melakukan pengajuan pencairan agar bisa segera diberikan kepada seluruh masyarakat penerima.
Sementara itu, Kapolsek Arosbaya Iptu Fery Riswantoro mengaku akan melakukan mediasi kedua belah pihak. Mediasi akan dilakukan senin depan.
"Kami akan memediasi agar permasalahan ini clear dan bisa dipahami semua pihak," pungkasnya. (Julian)