
MEMO Online.co.id, Jember - Nasib dan rezeki orang siapa yang tau. Dulunya melarat, bisa saja, seseorang memiliki masa depan yang cerah. Dari melarat, di masa depan, seseorang bisa saja meraih kesuksesan di luar nalar pada umumnya.
Seperti cerita lelaki kelahiran Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember ini. Dulunya, ia adalah seorang tukang becak di Kabupaten Jember. Kini, setelah merantau ke Ibu Kota Jakarta, kehidupannya berubah, ia meraih kesuksesan dari segala sisi, tak terkecuali kesuksesan finansial.
Sebut saja namanya benisial ( TF ). Kesuksesan yang ia peroleh kini, ternyata tak membuat dia lupa pada masa lalunya. Setahun tiga kali, ia menyedekahkan sebagian pendapatannya pada warga tidak mampu.
Seperti di bulan Ramadhan ini, ia memberikan shadaqah berupa paket sembako dan sejumlah uang pada anak yatim di Kabupaten Jember. Selain anak yatim, lansia juga tak luput dari bagi-bagi rezeki lelaki itu.
Setiap penerima, menerima bantuan beras setidaknya sebanyak 5 Kg. Kini sudah sekitar 800 Kg beras yang disalurkan. Artinya, sudah ada sekitar 160 orang yang menerima bantuan dari (TF)
"Bantuan ini bertujuan untuk membahagiakan para lansia dan anak yatim di Kabupaten Jember," kata Pak Jun, lelaki yang mewakili (TF) menyerahkan bantuan paket sembako dan sejumlah uang Rp.50. Ribu, itu pada media ini, Jum'at (08/05).
Bahkan, kini pihaknya sedang melakukan pendataan lansia untuk mendapatkan bantuan darinya. Ada beberapa kategori, diantaranya lansia yang sebatang kara dan kurang mampu, berumur di atas 60 tahun, lebih-lebih lansia yang tidak menerima bantuan dari pemerintah maupun lembaga lain.
Kegiatan shadaqah dan berbagi rezeki terhadap orang yang membutuhkan ini, ia namakan sebagai Program Sayang Lansia. Program ini pun memiliki slogan luhur, yakni 'Bangun Kepedulian dan Berbagi Kebaikan'.
Kini, sudah ada puluhan lansia dari 800 kepala keluarga yang terdata oleh program (TF) ini. Tidak hanya di Kecamatan Ledokombo, ia juga melakukan pendataan di kecamatan lain di Kabupaten Jember.
Kata Pak Jun, apa yang dilakukan (TF) ini sudah berjalan sekitar 3 tahun. "Kami memahami, kami juga mengetahui, banyak juga duafa yang lansia di Kabupaten Jember, oleh sebab itu, Program Sayang Lansia akan menjadi program tetap," tambah Pak Jun.
Pak Jun juga menolak, jika kegiatan luhur (TF) ini disangkut pautkan dengan orientasi politik. Kata dia, semua ini karena kemanusiaan, sayang pada sesama.
"Alhamdulillah ini sudah berjalan 3 tahun. Jadi tiap tahun rutin. Tidak ada niatan lain kecuali berbagi, apalagi politik. Ini sedekah," ungkapnya. (Inul)