
MEMOonline.co.id, Sumenep - Sehumlah mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Wirasta Sumenep, melakukan aksi demontrasi ke kantor PT Garam Persero Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (03/03/2020).
Hal itu dikarenakan, PT Garam Pesrero Sumenep selama ini dinilai gagal dalam menyelesaikan masalah limbah dan sampah yang sering meresahkan masyarakat.
“Dalam waktu 7 X 24 jam, pihak PT Garam belum bisa menyelesaikan masalah tersebut, maka kami akan melayangkan surat pengaduan kepada menteri BUMN dan Presiden,”ujar A. Faiz Abrori salah satu Korlap aksi.
Menurutnya, pihaknya melakukan aksi demo lantaran sudah mengantongi dua sampel desa, yang lingkungannya tercemar.
Dan sampel dua desa yang dimaksud, sudah dibuktikan dengan dokumentasi, dan hasilnya akan diberikan kepada pihak PT. Garam Sumenep.
“Dua desa yang kami jadikan sampel adalah Desa Karanganyar dan Desa Pinggirpapas, yang lokasinya berdampingan dengan kantor PT.Garam Sumenep,” jelasnya.
Sementara pihak PT. Garam melalui Staf Humas PT. Garam (persero) Sentot Wahyu Hidayat, menyampaikan jika pihaknya sudah memberikan bantuan berupa satu kontener bak sambah tiap desa di tahun 2018.
“tidak hanya di tahun 2018, di tahun 2019 kami juga sudah memberikan bantuan 300 bak sampah karet per kartu keluarga (KK),” Sentot Wahyu Hidayat.
Bahkan dalam masalam lingkungan seperti yang ditudingkan mahasiswa, pihak PT. Garam Sumenep mengaku sudah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep.
“Teknisnya seperti apa kami kurang tau, intinya kami hanya menyediakan CSR, yang bertanggung jawab adalah DLH,” bebernya.
Namun begitu, pihak PT Garam persero mengaku tidak tahu detail soal teknis pengalokasian dana CSR yang dikeluarkan perusahaannya.
“Soal teknis pengalokasian CSR, kami tidak tahu banyak, sebab hal itu bukan bidang kami, yang jelas PT.Garam sudah memberikan dana CSR ke Seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya di dua desa, yakni Desa Karanganyar dan Pinggirpapas," paparnya lagi.
Namun, sebelum menutup pembecaraannya, perwakulan PT Garam persero Sumenep mengaku siap bekerja sama dengan semua pihak dalam hal menuntaskan masalah sampah di wilayahnya.
"Dalam menuntaskan persoalan sampah, kami siap bekerja sama dengan pihak manapun. Baik itu dengan mahasiswa, masyarakat, maupun lembaga lainnya," pungkas Sentot Wahyu Hidayat. (Satrio/diens)