
MEMOonline.co.id, Jember - Malang nian nasib yang dialami Endin, warga Dusun Rowo, Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Diusianya yang memasuki 74 tahun, kondisinya begitu memprihatinkan.
Saat wartawan memoonline.co.id. mendatangi rumah reotnya itu, kondisinya sungguh menggugah hati. Badannya begitu kurus. Dia terlihat tidur di atas ranjang beralaskan tikar plastik.
Istrinya, Suryah menceritakan, sudah empat tahun suaminya itu terbaring lemas tak berdaya dan tanpa bisa apa-apa. Penyakit stroke yang diderita, hingga kini tak kunjung sembuh. Pengobatan medis, diapun merasa tak mampu.
Dengan meneteskan air mata, Suryah mengatakan, untuk makan suami dan dirinya, dia harus bekerja di sawah. Itupun, kalau ada orang yang meminta Suryah bekerja di sawahnya.
Mengingat suaminya yang sakit itu, ia jarang tersentuh bantuan pemerintah. Ia hanya mendapat bantuan beras 10 kg dan uang Rp 600 ribu. Itupun diterima setiap tiga bulan melalui kepala desa setempat. Bantuan lain, semisal program jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ataupun Kartu Indonesia Sehat (KIS), belum ia terima.
"Bahkan dari program pemerintah seperti BBJS, Kartu KIS belum dapat," kata Suryah dengan meneteskan air mata di depan suaminya yang terbaring itu.
Suryah juga menceritakan, sejak beberapa tahun lalu, Endin memiliki keinginan, yang ia rasa sulit untuk diwujudkan. Endin ingin bertemu dengan Bupati Jember, Faidah.
"Tapi kayaknya tidak mungkin bupati mau kesini, soalnya saya hanya masyarakat biasa, sedangkan beliaunya seorang bupati," keluhnya.
Kepala Desa Mrawan, Sawer belum bisa dimintai konfirmasi tentang kondisi warganya itu. Didatangi ke kediamannya, dia diketahui sedang tidak di rumahnya.
Sama dengan Kepala Desa Mrawan, Bupati Jember, Faidah belum bisa dikonfirmasi. Saat media ini mencoba menghubungi lewat sambungan telepon whatsAppnya tidak merespon. (inul)