
MEMOonline.co.id, Sumenep - Ratusan hektar lahan pertanian di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur dibiarkan tandus. Kondisi tersebut menyebabkan produksi beras berkurang setiap tahun.
Hal itu dikatakan oleh Badrul Aini Anggota DPRD Sumenep dari Kecamatan Arjasa. Menurutnya, terdapat beberapa faktor penyebab lahan pertanian menjadi tandus. Salah satunya karena terkena ROB saat air laut pasang.
Selain itu kata dia karena pemilik lahan memilih merantau ke luar negeri, semisal ke Malaysia. Sehingga lahan produktif menjadi tandus, akibat lamanya tidak terawat. "Ada ratusan bahkan ribuan hektar lahan pertanian produktif di Arjasa yang saat ini dibiarkan mati. Terutama di daerah pinggiran," katanya pada media ini, Rabu,
Tanah yang tandus itu kata dia tersebar di berbagai desa, diantaranya Desa Torgjek, Batuputih, Sawah Sumur, Gelaman, Kolo-kolo, Tambang Buddi dan sejumlah desa lain.
Salah satu cara untuk memanfaatkan kembali lanjut Badrul, dirinya bersama sejumlah warga melakukan trobosan baru, yakni dengan cara memfungsikan kembali sebagai lahan pertanian produktif. "Upaya itu saat ini sudah dilakukan, seperti dibajak dengan alat modern, seperti handtraktor dan yang lain sehingga tanah kembali subur," jelas Anggota DPRD empat periode itu.
Apabila pembajakan sudah selesai, maka akan ditanami padi dan Melon Kangean. Harapannya bisa membantu pemerintah untuk menggalakkan program swasembada pangan.
"Apalagi di pulau sering kehabisan stock pangan, utamanya saat cuaca buruk. Karena pengiriman tersendat. Makanya kami melakukan pemanfaatan kembali tanah mati ini, sehingga nanti hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat kedepan," tegas pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II itu. (Ita/diens)