
MEMOonline.co.id, Sumenep — Dalam rangka mereflisikan Hari Dantri Nasional tahun 2019, dan tasyakkuran atas dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden, DPC PDI Perjuangan Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggandeng Majlis Dzikir Manaqib Syaikh Abdul Qodir Jailani, Minggu (20/10/2019) malam.
Acara tersebut digelar depan Kantor DPC PDI Perjuangan Sumenep, dan dihadiri lebih dari sekitar seribu jamaah.
Mengawali rangkaian acara, diisi dengan Banjari Komunitas Rumah Kita (KRK) Al Banjari. Acara dimulai dengan ummul kitab, dilanjutkan Sholawat Nariyah, Lagu Indonesia raya dan Syubbanul Wathan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep, Achmad Fauzi, dalam sambutannya menyampaikan, sebagai partai nasionalis PDI Perjuangan mendukung penuh peringatan Hari Santri Nasional, sebagaimana rekomendasi hasil Rakernas PDI Perjuangan.
“Jangan melupakan sejarah, seperti proses kemerdekaan, santri terlibat banyak dalam proses merebut kemerdekaan,” terangnya.
Pria yang juga menjabat Wakil Bupati Sumenep ini, mengaku banyak mengambil pelajaran besar dari sikap funding father Indonesia, Bung Karno, yang dikenal dekat dengan tokoh lintas sektoral, utamanya memiliki hubungan erat dengan tokoh-tokoh pendiri Nahdlatul Ulama.
“Sebagaimana juga Bung Karno sebagai tokoh nasionalis dan Presiden Pertama Republik Indonesia juga memiliki hubungan erat, di antaranya, dengan tokoh-tokoh pendiri NU,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh lapisan untuk saling menjaga toleransi dan menghargai sesama.
“Sebagai umat beragama harus menjaga toleransi dan menghargai sesama,” sebut Fauzi.
Pengurus PCNU Sumenep, KH Imam Hendriyadi, hadir sebagai penceramah dalam refleksi Hari Santri Nasional 2019, yang sekaligus dikemas dengan acara syukuran atas dilantiknya Jokowi – KH Ma’ruf Amin. (satrio/diens)