
MEMOonline.co.id, Sumenep - Meski diluaran sudah ramai diperbincangkan soal mahalnya biaya Docking KMP DBS III yang nilainya mencapai Rp 400 - 450 juta, namun pihak PT Sumekar menganggapnya kabar yang beredar itu HOAX.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Sumekar yakni Moh. Syafi'i saat dihubungi melalui sambungan telephonnya, Kamis (26/9/2019).
"Yang benar itu Rp 269 juta. Hoax itu mas (yang mencapai Rp 400 juta). Kalau yang itu A1 (yang Rp 269 juta red).
Bahkan pihaknya mengaku bingung dengan beredarnya kabar burung, yang menyatakan besaran biaya Docking KMP DBS III sebesar Rp 450 juta.
"Saya dengar kemarin 450, saya bingung dapat darimana berita itu," imbuhnya.
Sementara Toni, selaku Humas PT Adiluhung juga memberikan pernyataan yang sama terkait besaran biaya Docking KMP DBS III, yakni Rp. 269.317.000,-.
"Untuk biaya docking Rp. 269.317.000,- ," kata Toni, saat dihubungi memoonline.co.id, melalui chat WA nya, Kamis (26/9/2019).
Saat disinggung tenggang waktu docking, Toni mengaku hanya 5 hari saja.
"Untul jangka waktu dockingnya perinciannya adalah 5 hari diatas dok. Sedangkan setelah turun dok detail waktu perbaikannya mohon waktu saya cek kembali," paparnya.
Sayangnya, pihak PT Adiluhung belum bisa memberikan data resmi, terkait apa saja yang diperbaiki, hingga memakan biaya ratusan juta rupiah.
Namun, saat disinggung soal kondisi KMP DBS III yang baru seumur jagung diserah terimakan ke PT Sumekar, tapi sudah rusak lagi, Toni memastikan kapalnya itu baru, alias bukan rongsokan/bekas seperti kabar burung yang beredar diluaran.
"Kapalnya pasti baru Pak karena Ini bukan jual beli pak," tegasnya.
Menurut Toni, awal mula pembuatan KMP DBS III itu, bermula dari keinginan PT Sumekar, yang mau membuat kapal.
Lalu PT Sumekar menghubungi PT ASSI terkait keinginannya itu.
Selanjutnya PT ASSI tersebut, sanggup untuk membuatkan PT Sumekar sebuah kapal, yang selanjutnya diberi nama KMP.DBS 3.
"Dan dasar hukum dari 2 i'tikad baik tersebut, tertuang dalam sebuah kontrak pembangunan kapal yang ditanda tangani pada 17 juli 2017. Mohon sabar ya pak solanya sambil nyupir, jadi jawabnya satu satu. Untuk rincian saat ini saya tidak bawa, mohon waktu besok pagi. Karena datanya ada di kantor," bebernya.
Tapi sayang, hingga berita ini diturunkan, pihak PT Adiluhung belum menyerahkan data detail rincian biaya docking, sebagaimana yang dijabjikan kepada media memoonline.co.id.
Diberitakan sebelumnya, beredar Kabar burung adanya oknum petinggi di internal operator kapal yang bermain atas biaya docking, maupun harga pembuatan yang nilainya mencapai Rp 39 Milyar.
Sedangkan untuk biaya docking KMP DBS III yang nilainya mencapai Tp 400 - 450 juta, Redaksi memoonline.co.id, mendengar kabar burung dari pengakuan mantan petinggi PT Sumekar Line (Sekarang PT Sumekar) berinisial AW,.
Beliau menyebut biaya docking kapal tersebut bukan Rp 400 juta, melainkan Rp 450 juta.
Dia juga menyebut, pihak rekanan, yakni PT Adiluhung memberikan diskon 10 persen atas biaya docking itu.
Namun, uang itu tidak kembali ke kas PT Sumekar/kas Pemkab, melainkan masuk kantong (dikorupsi) salah satu petinggi perusahan milik Pemkab Sumenep (BUMD) tersebut. Betsambung. Salam...