
MEMOonline.co.id, Sumekar - Kabar burung soal besarnya biaya docking Kapal Motor (KM) Darma Bahari Sumekar (DBS) III milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, bakal semakin seru.
Kabar burung terbaru yang diperoleh media ini, ada oknum petinggi di internal operator kapal yang bermain atas biaya docking kapal yang dikabarkan dengan harga pembuatan mencapai Rp 39 Milyar itu.
Pasalnya, diedisi kali Redaksi memoonline.co.id, mendengar kabar burung pengakuan mantan petinggi PT Sumekar Line (Sekarang PT Sumekar) berinisial AW,, yang menyebut biaya docking kapal tersebut bukan Rp 400 juta, melainkan Rp 450 juta.
Dia menyebut, rekanan, PT Adiluhung Saranasegara Indonesia memberikan diskon 10 persen atas biaya docking DPS III.
Namun, uang itu tidak kembali ke kas PT Sumekar/kas Pemkab, melainkan masuk kantong salah satu petinggi perusahan milik Pemkab Sumenep (BUMD) tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sumekar, Moh. Syafi'i saat dihubungi melalui sambungan telephonnya, Jum'at (13/9/2019) sekita pukul 16.18 Wib. membenarkan soal besaran biaya docking itu.
Bahkan dia juga mengatakan jika ada diskon dari rekanan sebesar 10 persen.
Namun beliau mengaku jika persoalan docking KM DBS III, sepenuhnya diserahkan pada Direktur Operasional PT Sumekar,, yakni Zainal Abidin.
Kendati demikian, pihaknya membantah ada masalah dalam biaya docking itu. Karena kata dia, diskon 10 persen sudah dikembalikan.
Tapi Belum sempat menyebut uang itu dikembalikan kemana, sambungan telephonnya terputus.
"Bagi saya masalah itu tidak ada persoalan itu," katanya, sebelum sambungan teleponnya terputus.
Di edisi sebelumnya, kabar burung yang diperoleh redaksi memoonline.co.id, biaya docking kapal tersebut mencapai Rp 400 juta. Anehnya, kapal tersebut baru seumur jagung, namun biaya perawatannya sudah cukup mahal.
Kabar burung lain yang diterima media ini, dari Rp 400 juta itu, Rp 200 juta diantaranya dikabarkan ditilap oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Meskipun kita belum ketahui itu masuk ranah korupsi atau seperti apa.
Saat ini, media ini masih berupaya mencari tau siapa petinggi yang dimaksud, menurut kabar burung yang diterima, orang itu merupakan salag satu direktur di PT Sumekar. Salam...