
MEMOonline.co.id, Sumenep - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Front Keluarga Mahasiswa Sumenep (FKMS) melakukan aksi unjuk rasa di kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kamis (12/9/2019).
Sejumlah mahasiswa itu geram, lantaran tambak udang di Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto kembali beroperasi, setelah sebelumnya ditutup oleh tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.
Mahasiswa menuding pemerintah mandul. Bahkan, mahasiswa menuding pemerintah teledor mengawasi tambang udang tersebut.
"Sudah jelas tambak itu ditutup beberapa waktu lalu. Tapi sekarang sudah beroperasi lagi. Ini artinya pihak terkait teledor dalam melakukan pengawasan," kata Dayat, koorlap aksi itu
Untuk itu, mahasiswa menantang pemerintah untuk segera turun tangan. Mahasiswa mengajak pemerintah untuk memantau langsung bahkan menutup kembali tambak yang sudah ditutup 10 April 2019 lalu.
"Ayok kalau pemerintah memang berani, kita bersama-sama ke lokasi sekarang. Biar pemerintah tau dan melihat langsung kalau tambaj itu beroperasi kembali," tambah Sutrisno, salah satu orator aksi tersebut.
Sementara itu, Kukuh Agus S, Kabid Perijinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sumenep enggan menuruti tantangan mahasiswa. Kata dia, ada mekanisme yang harus dilalui untuk turun ke lapangan.
"Kita harus rapatkan dengan tim. Karena tim ini bukan hanya DPM PTSP, tapi ada dari beberapa pihak terkait. Kita segera lakukan koordinasi," kata Kukuh. (Dus/diens)