Hari Ini, Tim dari BPCB Sulawesi Selatan Melakukan Kajian Pelestarian Cagar Budaya di Cenrana Kabupaten Bone

Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan (BPCB Sulsel),
894
ad

MEMOonline.co.id, Watampone - Sebanyak 17 orang Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan (BPCB Sulsel), melakukan survei dan pemetaan potensi cagar budaya di Kecamatan Cenrana, Kamis (12/9/2019).

17 orang tim tersebut terdiri dari arkeolog, tenaga teknis, dan akademisi dari Universitas Hasanuddin  

Mereka adalah Dr. Muhlis Hadrawi, yang merupakan ahli Filologi dari Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, dan Yadi Mulyadi, M.A dari Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, yang juga merupakan saah seorang Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan survei dan pemetaan ini merupakan tahapan dari kajian pelestarian cagar budaya, untuk mengidentifikasi potensi cagar budaya di Kecamatan Cenrana.

Kecamatan Cenrana, merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bone yang berdasarkan penelitian arkeologi maupun kajian naskah Lontara memiliki potensi cagar budaya berupa situs-situs arkeologi yang terkait dengan jejak sejarah Cenrana. 

Jejak kesejarahan tersebut erat kaitannya dengan Kerajaan Bone. Salah satu situs yang telah dilindungi sebagai cagar budaya yaitu Kompleks Makam La Patau Matanna Tikka. 

Di kompleks makam ini terdapat makam La Patau Matanna Tikka yang merupakan Raja Bone yang memerintah pada 1696-1714. 

Selain itu di kompleks makam ini, terdapat juga makam para istri La Patau dan tokoh lainnya.

Selain kompleks makam ini, juga terdapat tinggalan lain yaitu berupa makam-makam kuno, sisa struktur benteng, sumur bersejarah, dan jejak pemukiman tua berupa sebaran fragem keramik dan bekas tiang rumah.

Iswadi, sebagai Koordinator Lapangan tim kajian, menyebutkan bahwa kegiatan ini dilakukan mulai 11-18 September 2019, dengan memfokuskan pada identifikasi dan pemetaan situs-situs arkeologi dan sejarah yang berpotensi sebagai cagar budaya. 

Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi data penting khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Bone dalam merumuskan kebijakan pelestarian dan pengelolaan cagar budaya di Kecamatan Cenrana. 

Sehingga masyarakat dapat merasakan kebermanfaatan dari cagar budaya yang terdapat di Kecamatan Cenrana. (M. Aras p)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar