
MEMOonline.co.id, Lumajang - Sepak terjang Tim Cobra Polres Lumajang Jawa Timur, memang patut diacungi dua jempol.
Pasalnya, aksi razia motor bodong door to door ( kerumah - rumah warga terlebih yang terindikasi berkaitan dengan kriminalitas ), sangat terbukti menjawab apa yang menjadi keresahan selama ini.
Beberapa waktu yang lalu, Tim Cobra melancarkan aksi razia ke Desa Kalidilem, Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang.
Hasilnya, Tim Cobra besutan Kapolres Lumajang AKBP DR. Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH tersebut, menyita sejumlah sepeda motor diduga bodong salah satunya honda beat warna putih.
Alhasil, setelah dilakukan pendataan secara mendalam oleh petugas, sepeda motor beat putih tersebut, diketahui milik Fauzi, warga Jember, yang mana pada tahun 2016 silam, menjadi korban keganasan begal sadis hingga meregang nyawa, pasca dibacok berkali - kali, di wilayah Tanggul Jember.
Diceritakan, saat itu korban diajak berkenalan melalui sosial media oleh seorang perempuan bernama Holifah (24), warga Desa Klatakan Kabupaten Tanggul. Setelah saling berkirim pesan, keduanya menyepakati untuk pergi keluar bersama.
Setelah bertemu, Holifah terus mengajak berputar - putar mengendarai kendaraan korban. Hingga sekira jam 19.00 waktu setempat, Holifah meminta Fauzi mengantarnya pulang. Namun ternyata Holifah punya rencana lain. Ia meminta melintas di jalanan yang sepi, serta sedikit penerangan cahaya.
Ternyata, ditempat tersebut keduanya disergap oleh begal, yang ternyata telah bersekongkol sebelumnya dengan Holifah.
Informasi dari pihak kepolisian, Fauzi pun langsung dibacok sebanyak 6 kali di sekujur tubuhnya dan meninggal di lokasi kejadian. Tak lama dari kejadian tersebut, Holifah serta rekannyapun berhasil ditangkap oleh petugas dari Polres Jember.
Kini, sepeda motor milik korban sudah ditemukan dan dikembalikan pada keluarga korban yakni Muji (54), ayah dari korban.
Sembari mengembalikan sepeda motor korban, Kapolres Lumajang berucap turut berduka cita, kepada almarhum yang menjadi korban atas pembegalan motor ini.
"Ini adalah fakta yang terjadi dilapangan, dimana dibalik motor-motor bodong ini ada seseorang yang terkena musibah hingga kehilangan nyawa demi mempertahankan kendaraan bermotor mereka. Saya berharap masyarakat Lumajang tak lagi membeli motor bodong, agar begal maupun curanmor tidak memiliki pasar diwilayah Lumajang. Dengan demikian, begal dan curanmor akan hilang dengan sendirinya di Lumajang," ungkap Arsal, Senin (12/8/2019), dikonfirmasi melalui hand phone pribadinya.
"Untuk pengembalian sepeda motornya, kami lakukam Kamis, (8/8/2019) kemarin. Total ada 11 unit, di halaman Mapolres Lumajang," imbuh dia.
Diwaktu yang sama, Muji mengucapkan terima kasih pada Kapolres Lumajang dan Tim Cobra.
"Meskipun motor ini bisa kembali, tetapi nyawa anak saya tak kan pernah bisa kembali. Semoga kisah pilu seperti yang kami alami tak terjadi lagi kepada orang lain, karena tak ada nyawa manusia yang sebanding dengan harga motor," ucap Muji dengan raut muka menahan duka. (Hermanto/diens)