Soal Pencemaran Sungai, Pemkab Bekasi Bentuk Satgas

Gambar Ilustrasi Sungai Di Bekasi
1130
ad

MEMOonline.co.id, Bekasi - Cikarang Pusat - Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup setempat membentuk Satuan tugas (Satgas) untuk mengatasi persoalan pencemaran air sungai di wilayahnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Jaoharul Alam, mengatakan bahwa tugas utama Satgas tersebut adalah mengamankan, mengendalikan, serta memulihkan Daerah Aliran Sungai (DAS).

"Fokus pertama kita dialiran Sungai Citarum, Sungai Cibeet, dan Sungai Cipamingkis," katanya di Cikarang, Kamis (23/8/2018).

Jaoharul menjelaskan, saat ini struktur Satgas telah terbentuk dan disepakati bersama, tinggal menunggu disahkan oleh Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin.

"Setelah ditandatangani Ibu (Bupati-red) kita segera rapatkan kembali perihal detail program kerja Satgas ini seperti apa," ujarnya.

Namun secara garis besar, tambah Jaoharul, Satgas akan berupaya untuk mengendalikan pencemaran di sungai dengan mengurangi dan melarang limbah berbahaya serta tinja masuk ke sungai serta melarang warga membuang sampah ke sungai.

Selain itu pihaknya akan mengubah ‘mindset’ (pola pikir) masyarakat yang beranggapan sungai adalah tempat sampah gratis, serta meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa sumber terbesar pencemaran sungai disebabkan limbah domestik.

"Kalau ada yang terbukti melakukan pencemaran ke sungai tentunya akan ditindak-lanjuti sesuai ketentuan yang ada karena Satgas ini juga melibatkan Kepolisian dan TNI," tuntasnya.

Sedangkan Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Suprianto mengatakan, selain melibatkan aparat Kepolisian dan TNI, pihaknya juga akan menggandeng pelaku usaha industri serta masyarakat karena begitu besar peran keduanya.

Seperti, jelas Dodi, pengoptimalan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari pelaku industri untuk penanaman pohon di bantaran sungai dan kesadaran perusahaan untuk tidak membuang limbahnya di sungai. Sementara masyarakat sekitar aliran sungai akan dilibatkan dalam program ‘Eco village’ dengan membentuk Bank sampah.

"Jadi nanti di lokasi tempat pembuangan sampah liar akan disimpan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang akan dijadikan Bank Sampah, agar masyarakat membuang sampah ke sana dan tidak membuangnya ke sungai," terangnya.

Dodi berharap keterlibatan pelaku industri dan masyarakat menjadi pemicu pihak lain agar melakukan hal yang sama yakni peduli dan menjaga keberlanjutan wilayah sungai sebagai salah satu sumber kehidupan.(Bam/Diens).

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Kecelakaan kereta api kembali terjadi di Dusun Krajan, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Rabu...

MEMOonline.co.id, Sampang- Satlantas Polres Sampang melakukan operasi gabungan kepada Kendaraan Bermotor (Ranmor). Operasi gabungan ini melibatkan...

MEMOonline.co.id, Sampang- Satlantas Polres Sampang melakukan operasi gabungan kepada Kendaraan Bermotor (Ranmor) yang melintas di jalan Jaksa Agung ...

MEMOonline.co.id, Bogor- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan kunjungan kerja ke PT...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Setelah sebelumnya sempat mangkir panggilan penyidik tipidkor Satreskrim Polres Lumajang, Ning Farin (sapaan) istri...

Komentar