
MEMOonline.co.id, Sampang- Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Negeri 1 Sampang, Madura, Jawa Timur diduga dijadikan bancakan oleh sejumlah oknum.
Dana BOS yang semestinya diperuntukkan untuk kebutuhan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), ini malah diduga dibuat bancakan oleh oknum kepala sekolah dan wakil kepala sekolah setempat.
Akibatnya, kegiatan belajar mengajar agak tersendat, untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar terpaksa para guru membeli sendiri kebutuhan proses belajar mengajar.
"Untuk meringankan beban guru, terpaksa para wali kelas meminta iuran untuk kas kelas kepada para murid," ungkap Syaiful, ketua bidang organisasi LSM Sekoci, Senin (5/5/2025).
Padahal kata dia, dana BOS di SMKN 1 Sampang cukup besar, yakni lebih dari 1 miliar rupiah.
Dengan dana yang cukup besar, masak dalam setahun guru hanya dikasih 1 spidol untuk proses belajar mengajar, ini kan tidak masuk akal.
"Padahal kebutuhan proses belajar mengajar itu bukan hanya spidol saja," ungkap dia.
Di Sisi yang lain, kepala sekolah bersama antek - anteknya sering makan makan di rumah makan, dan beli baju untuk para kelompoknya.
Untuk itu kata dia, pihaknya meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera menyikapi kasus ini.
"Kalau ini dibiarkan berlarut larut, kasihan siswa," tegas dia.
Terpisah, Aulia, Humas SMKN 1 Sampang saat dikonfirmasi mengelak kalau dana BOS di tempatnya bekerja dibuat bancakan.
Kata dia, penggunaan dana BOS sudah sesuai regulasi yang ada.
"Penggunaan dana BOS sudah sesuai dengan regulasi yang ada,' ungkap dia.
Untuk kas itu sendiri ungkap dia, biasanya bukan untuk kepentingan proses belajar mengajar.
"Uang kas itu untuk kepentingan siswa sendiri," dalih dia.
Saat disinggung mengenai dana pengamanan untuk oknum Wartawan dan oknum LSM terkait dana BOS, dia mengatakan tidak tahu.
"Untuk pengamanan saya tidak tahu," terang dia.
Penulis : Fathur
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak