Wajib Baca ! Khususnya Yang Tinggal Di Wilayah Pesisir Pantai di Kabupaten Lumajang

Foto: Pemetaan wilayah pesisir pantai di Lumajang yang dinyatakan siaga rawan air pasang dan tsunami.
731
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang   - Polres Lumajang bersama RS Bhayangkara melibatkan BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah ) kabupaten setempat melakukan mitigasi dampak terjadinya bencana di pesisir pantai watu pecak Desa Selok Awar - Awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Rabu (27/10/2021).

Kegiatan saat itu turut menghadirkan para Kapolsek rayon selatan Lumajang, sejumlah elemen masyarakat diantaranya SKD ( Satgas Keamanan Desa ), TAGANA, pemerhati lingkungan dan para relawan.

Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno S.I.K M.Si berkata, mitigasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah terjadinya dampak bencana alam terlebih korban jiwa. Disiagakan pasca BMKG merilis, jika di bulan - bulan penghujung tahun 2021 diprediksikan kenaikan intensitas hujan yang cukup tinggi.

“Acara ini sebenarnya rangkaian dari kegiatan hari Senin kemarin. Kita telah melaksanakan apel siaga penanganan bencana. Apel itu dihadiri seluruh stakeholder, untuk mengecek kesiapan dalam menghadapi bencana alam," kata Kapolres pada awak media.

Ia berharap, kegiatan tersebut bisa dijadikan sebuah inisiatif bagi masyarakat, untuk bisa peduli terhadap lingkungan dan siap menghadapi bencana alam yang kemungkinan sewaktu - waktu terjadi.

Diwaktu yang sama, Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo menerangkan, puluhan kilo meter pesisir pantai di Lumajang dari wilayah Yosowilangun ke barat hingga ke Tempursari ( TPI ), dinyatakan berpotensi gelombang tinggi / tsunami.

"Maka dari itu yang kami lakukan yakni menguatkan kapasitas dari masyarakat. Salah satunya membentuk Desa Tangguh Bencana ( DESTANA ). Mereka kita latih bagaimana membuat peta ancaman, analisa," ungkapnya.

"Kita punya teknik 20, 20, 20. Definisinya 20 detik, 20 menit, 20 meter. Jika terjadi jadi gempa selama 20 detik, maka jangan menunggu peringatan dini. Masyarakat harus bisa mengevakuasi dirinya sendiri. Sesuai dengan jalur evakuasi yang sudah ditentukan jauh hari sebelum di daerah yang rawan bencana.

Wawan mengimbau warga Lumajang khususnya yang tinggal di pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan. Saat ini tegas Wawan tengah berada pada level siaga hidrometeorologi. Banjir, longsor, pohon tumbang dan cuaca ekstrim.

"Cuaca ekstrim didalamnya bada gelombang pasang dan tsunami," pungkasnya.

Usai kegiatan, turut dilakukan penanaman pohon mangrove dan cemara pantai masing - masing 500 pohon, untuk meminimalisir terjadinya abrasi.

Penulis      :   Hermanto

Editor        :   Udiens

Publisher :   Isma

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar