
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Sempat terjadi aksi dorong antara Polisi dengan puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan setelah Kecewa Lima tuntutan aksinya tidak direspon oleh kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Pamekasan.
Aksi Demontrasi GMNI Cabang Pamekasan digelar di depan pintu gerbang kantor DKPP setempat dengan penjagaan ketat aparat keamanan Polres Pamekasan dan TNI dari Kodim 0826 Pamekasan.
Dalam aksinya mereka menyampaikan beberapa tuntutan yang ditujukan kepada kepala DKPP Kabupaten Pamekasan, Ajib Abdullah.
Adapun isi tuntutannya 1. Dinas harus merealisasikan dalam setiap transaksi pupuk bersubsidi dan harus disertai nota, 2. Merealisasikan Kartani, yang 3. Optimalisasi kinerja pengawas pupuk bersubsidi, dan 4. Optimalisasi proses pengambilan data ERDKK, dan yang terakhir 5. Apabila Kadis tidak mampu untuk segera merealisasikan tuntutan diatas, maka Kadis harus siap mundur dari jabatannya.
"Sebetulnya ini adalah kasus lama mulai tahun 2020 yang tetap kami kawal, sebelum aksi hari ini, kami sudah mengajukan surat permohonan untuk audensi, tapi kami tidak mendapat respon yang jelas", kata Baika Barok selaku ketua DPC GMNI Pamekasan.
Baika Barok juga mengungkapkan bahwa sebelum mengadakan aksi demo, pihaknya sudah mengantongi beberapa data.
"Data yang kami pegang jelas akurat, terbukti pak Ajib tidak berani dan keberatan untuk memberikan datanya untuk dicocokkan", ungkapnya.
"Untuk aksi kami tadi sempat terjadi saling dorong dengan pihak keamanan, kami kecewa terhadap Kepala DKPP yang tidak mau menandatangani tuntutan kami, dan perlu di ingat, kami akan tetap mengawal kasus ini, mengingat kami dibesarkan oleh orang tua kami (petani) hingga kami bisa sekolah dan kuliah sampai sekarang ini, karena orang tua adalah pahlawan bagi kami", tutupnya.
(M. Halili/red)