
MEMOonline.co.id, Sampang - Hujan deras di Kabupaten membuat air menggenangi rumah warga.
Hal ini terjadi, diduga salah perencanaan saat membangun saluran air atau drainase.
Seperti yang terjadi di jalan H. Agus Salim gang 10, Kelurahan Banyuanyar, Kota Sampang. Ketinggian air di rumah warga mencapai 50 cm.
Menurut warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, air dari jalan mutiara, dan sekolahan SD Banyuanyar tidak ke selatan.
Sehingga genangan air meninggi dan bahkan air kembali ke arah utara.
"Ini diduga lantaran pembuatan gorong-gorong salah penataannya," terangnya, rabu (3/3/2021).
Bukan hanya di kelurahan Banyuanyar, di jalan kramat 2, Kelurahan Karang Dalem Kota Sampang pun sama tak luput dari banjir.
"Jalan lumpuh total akibat pembangunan drainase lingkungan yang tidak berbasis perencanaan yang matang," terang Aziz, warga setempat.
Semestinya kata Aziz, pihak DPRKP sebagai penanggung jawab drainase dan PUPR sebagai pemilik saluran air jalan provinsi.
"Kurang sinergitas antara pihak terkait, sehingga masyarakat menjadi korban," terangnya.
Hal serupa juga terjadi di jalan Rajawali gang 1, ketinggian air mencapai diatas lutut orang dewasa.
"Kendaraan tidak bisa masuk mas, jalan disini lumpuh total," terang warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya.
Terpisah, Camat Sampang Yudhi Adidarta saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan, genangan air yang terletak di Kelurahan Banyuanyar sudah dianggarkan.
"Karena ada pemotongan anggaran, sehingga perbaikan tertunda," katanya.
Sementara kata Yudhi, di wilayah jalan Keramat, pihaknya sudah terjun ke lokasi, untuk memastikannya.
"Di jalan Kramat sudah kita survei dan sudah kita laporkan ke atasan, sementara di jalan Rajawali pun sudah kita survei, namun belum kita laporkan ke atasan," tandasnya.
(Fathur/red)