
MEMOonline.co.id, Jember - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengaku terkendala dalam mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya. Salah satu kendalanya, yakni kekhawatiran para sopir terkait anggaran BBM tahun 2021 yang masih belum ada kejelasan.
Terlihat puluhan truck pengangkut sampah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember masih parkir berjajar di depan Kantor Pemkab Jember, Senin (4/1/2021).
Menurut Jauhar Hariyanto, salah seorang sopir mobil pengangkut sampah, mengaku jika aksi parkir di depan kantor Pemkab itu dilakukan karena anggaran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Januari 2021 belum jelas.
"Aksi parkir mobil pengangkut sampah di depan Pemkab ini atas inisiatif teman-teman sopir. Mengingat bulan kemarin yakni November-Desember anggaran untuk BBM truk sampah masih tersendat," ungkap Jauhar.
Dan kami, lanjut Jauhar, sebelumnya sudah melakukan upaya dana talangan dengan cara urunan antara sopir dan tukang gerobak sampah untuk biaya BBM yang tersendat tersebut agar sampah tetap terangkut.
"Sebab tukang gerobak sampah perumahan merasa risih jika sampahnya menumpuk di lokasinya," tuntasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Kantor DKLH Kabupaten Jember, Adrian Supriatna Sapnadi SP, mengaku tidak bisa mencegah aksi para sopir truck pengangkut sampah karena ketiadaan anggaran BBM.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan kepala dinas, namun hingga saat ini belum ada kepastian terkait operasional BBM pengangkut sampah," tuturnya.
"Kami mohon maaf ke masyarakat karena ada kendala masalah pengangkutan sampah. Kami berharap masyarakat tetap membuang sampah pada tempatnya, atau masyarakat langsung membuang ke TPA sampah yang sudah pemerintah sediakan," ujarnya.
Adrian mengaku sudah melakukan upaya pencegahan agar para sopir tidak memarkir mobil pengangkut sampahnya di depan Kantor Pemkab. Namun karena tidak ada kepastian jaminan kapan anggaran BBM turun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak.
"Saya berharap cepat ada solusinya dan mobil pengangkut sampah segera beroperasi lagi," pungkasnya.(Inul/red)